Daftar Isi:
  • Berdasarkan hasil survey nasional konsumsi serat di Indonesia masih rendah 10,5 gr per hari. Hasil survey tersebut menunjukkan bahwa konsumsi serat orang Indonesia baik di kota maupun di desa masih di bawah anjuran gizi yaitu 25 – 35 gr per hari sehingga masih memerlukan upaya peningkatan sampai pada terpenuhinya kebutuhan untuk perorangan. Pendekatan yang bisa dilakukan dalam mengatasi dan mencegah masalah ini yaitu pembuatan suatu produk pangan sebagai Program Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMT-AS) dan dilengkapi fortifikasi serat.. Salah satu bahan makanan tinggi serat dan mudah didapatkan di Indonesia adalah wijen. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung wijen terhadap kandungan serat pangan dan mutu fisik pada cake ampas tahu. Penelitian ini menggunakan True Experimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL), 4 taraf perlakuan dan 6 kali replikasi. Perlakuan yang diterapkan adalah dengan penambahan tepung wijen pada masing-masing perlakuan adalah P0 (tanpa penambahan), P1 (penambahan 30 gram), P2 (penambahan 40 gram), P3 (penambahan 50 gram). Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh yang signifikan antara penambahan tepung wijen pada cake ampas tahu terhadap kandungan serat pangan (p=0,000), dengan kandungan serat pangan tertinggi pada perlakuan P3. Pengaruh yang signifikan juga terdapat pada porositas, nisbah pengembangan, volume spesifik, dan keempukan cake ampas tahu dengan penambahan tepung wijen (p < 0,05). Penentuan perlakuan terbaik terdapat pada produk cake P2. Kesimpulan penelitian ini adalah cake ampas tahu dengan penambahan tepung wijen memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kandungan serat pangan dan mutu fisik.