Daftar Isi:
  • Beras tiruan merupakan salah satu produk yang menyerupai beras dan diharapkan dapat menjadi alternatif untuk mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap konsumsi beras. Beras tiruan dibuat dari tepung komposit yang terdiri dari bahan utama tepung campuran gadung dan beras dengan perbandingan 60% : 40%, serta penambahan tepung kedelai dengan persentase 0%, 10%, 20%, 30%, 40% dan 50%. Beras tiruan dibuat menggunakan twin extruder agar mendapatkan hasil yang menyerupai beras asli. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui parameter mutu fisik (warna, daya rehidrasi, volume pengembangan dan cooking time) beras tiruan berbahan baku tepung komposit (tepung beras, gadung dan kedelai). Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji statistik ANOVA dan Kruskal Wallis. Uji statistik ANOVA untuk analisis warna meliputi tingkat kecerahan (L*), tingkat kemerahan (a*) dan tingkat kekuningan (b*) kemudian dilanjutkan dengan uji Duncan. Uji Kruskal Wallis digunakan untuk uji statistik volume pengembangan, daya rehidrasi dan cooking time. Hasil dari uji mutu fisik beras tiruan berbahan baku tepung komposit (tepung beras, gadung dan kedelai) menunjukkan adanya perbedaan secara signifikan (p < 0,05) pada analisis warna (tingkat kecerahan (L*), kemerahan (a*) dan kekuningan (b*)) dan menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan (p > 0,05) pada volume pengembangan, daya rehidrasi dan cooking time dari masing – masing perlakuan. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penambahan tepung kedelai pada beras tiruan berbahan baku tepung komposit (tepung beras, gadung dan tepung kedelai) berpengaruh terhadap warna beras tetapi tidak berpepengaruh terhadap daya rehidrasi, volume pengembangan dan cooking time.