Analisis Pemahaman Konsumen terhadap Aroma Cacat pada Kopi (Coffea sp.)

Main Authors: Sihwidi, Tiffani Sindia, Wenny Bekti Sunarharum,, STP., M.Food.St., Ph.D., Arif Yustian M. N.,, STP, M.Agr
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/187704/1/Tiffani%20Sindia%20Sihwidi.pdf
http://repository.ub.ac.id/187704/
Daftar Isi:
  • Kopi adalah salah satu komoditas perkebunan paling populer di dunia yang banyak diminati karena cita rasa dan aromanya yang khas. Penilaian mutu kopi diantaranya dapat dinilai dari cita rasa dan aroma kopi itu. sendiri. Biji kopi yang. berkualitas didapatkan dari penanganan yang tepat saat panen, proses pengolahan yang tepat, dan penyangraian yang sesuai. Biji kopi dianggap normal jika menghasilkan minuman yang mampu memuaskan konsumen. Cacat adalah segala sesuatu yang menyimpang dari biji normal dan dapat terjadi selama budidaya atau selama panen, proses pengolahan, pengangkutan dan penyimpanan. Cacat dapat menyebabkan rasa yang tidak enak sehingga mengubah kualitas kopi seduhan, hilangnya aroma asli karena adanya benda asing atau kecacatan, serta terbakarnya serpihan atau biji kopi selama pemanggangan (roasting). Tujuan dari.penelitian ini adalah untuk menganalisis pemahaman konsumen terhadap aroma cacat pada kopi sehingga dapat diperoleh informasi dan identifikasi aroma cacat pada kopi yang sering dijumpai oleh konsumen, serta dapat digunakan untuk menambah pemahaman konsumen mengenai aroma cacat pada kopi. Penelitian ini dilakukan dengan penyebaran kuisioner daring kepada masyarakat umum yang mengonsumsi kopi. Data yang dianalisis yaitu hubungan antara pemahaman konsumen mengenai beberapa faktor cacat pada kopi seperti jenis cacat apa saja yang diketahui konsumen, penyebab dan pengaruh stinker beans. pada biji kopi, penyebab aroma fenolik pada biji kopi, tanda kopi basi, serta cacat aroma yang dijumpai konsumen pada biji kopi hijau, biji kopi sangrai, dan pada kopi seduhan, dengan faktor yang diduga berhubungan dengan pemahaman konsumen, seperti jenis kelamin, usia, domisili, pekerjaan, pengalaman..di. bidang kopi, rutinitas konsumsi kopi dalam seminggu, lokasi konsumsi kopi, perhatian terhadap jenis biji kopi yang. dikonsumsi, jenis biji kopi yang disukai, jenis kopi yang dikonsumsi, pengalaman__mengikuti training uji cita rasa, dan identitasnya sebagai Q/R Grader atau bukan. Analisis pemahaman konsumen diuji dengan skoring, faktor-faktor yang berhubungan dengan pemahaman konsumen diuji dengan Chi-Square menggunakan IBM SPSS Statistics 23, dan perbedaan kelompok pemahaman. konsumen dalam menilai persepsi atribut mutu seduhan kopi yang meliputi aroma, rasa, aftertaste, mouthfeel, dan sensasi dianalisis dengan ANOVA Scheffe Post Hoc Test menggunakan IBM SPSS Statistics 23. Berdasarkan hasil analisis, didapatkan bahwa mayoritas pemahaman konsumen masih rendah terhadap aroma cacat pada kopi karena mayoritas dari mereka hanya konsumen biasa sebanyak 41% yang’ tidak memiliki pengalaman. Faktor-faktor yang secara signifikan berhubungan dengan pemahaman konsumen adalah _perhatian terhadap jenis biji kopi yang dikonsumsi dan pengalaman mengikuti training uji cita rasa. Tidak ada perbedaan nyata antar ketiga kelompok pemahaman konsumen terhadap persepsi atribut mutu sensoris kopi.