Karakterisasi Edible Film dari Pektin Albedo Jeruk Bali (Citrus maxima L. merr) dan Pati Garut (Maranta arundinaceae L.) (Kajian Konsentrasi Pektin Albedo Jeruk Bali dan Gliserol)

Main Author: Syarifuddin, Ahmad
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/149895/1/skripsi_Ahmad_Syarifuddin_105100100111041.pdf
http://repository.ub.ac.id/149895/
Daftar Isi:
  • Indonesia kaya dengan anekaragam hayati, salah satunya yaitu tanaman jeruk bali. Produksi jeruk bali di Indonesia cukup tinggi, demikian pula limbah kulit yang dihasilkan. Hampir 50% limbah kulit jeruk bali tidak termanfaatkan. Sementara kulit jeruk bali kandungan pektin cukup besar daripada kulit jeruk jenis lainnya. Kandungan pektinnya berpotensi diekstrak dan dijadikan sebagai bahan pembuatan edible film. Hal ini sebagai solusi permasalahan kemasan pangan dari plastik sintetis yang dianggap tidak aman dan merusak lingkungan. Edible film dari pektin saja menghasilkan permukaan film yang halus namun sifat mekaniknya rendah. Penggunaan pektin albedo jeruk bali dikombinasikan dengan pati garut dan gliserol yang diharapkan dapat memperbaiki karakteristik film yang dihasilkan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh variasi konsentrasi pektin albedo jeruk bali serta variasi konsentrasi gliserol terhadap karakteristik edible film dan mengetahui perlakuan terbaik dari edible film yang dihasilkan. Metode penelitian menggunakan rancangan acak kelompok yang disusun secara faktorial dengan 2 faktor. Faktor I terdiri dari 3 level yaitu konsentrasi pektin albedo jeruk bali (10%; 20%; 30% b/bpati) dan faktor II terdiri dari 3 level yaitu konsentrasi gliserol (0,50%; 0,75%; 1% v/v) dengan 3 kali ulangan. Sehingga diperoleh 27 satuan percobaan. Analisa data dilakukan dengan metode Analysis of Varians (ANOVA). Apabila terdapat nilai beda nyata maka dilanjutkan dengan uji beda nyata (BNT) atau (DMRT) dengan taraf nyata 5%. Penentuan perlakuan terbaik menggunakan Metode Multiplle Atribute (Zeleny, 1992). Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi pektin albedo jeruk bali berpengaruh nyata (α= 0,05) terhadap kadar air, ketebalan, kecerahan (L*), kemerahan (a*), kekuningan (b*), kelarutan, transmisi uap air, tensile strength dan elongasi edible film. Konsentrasi gliserol berpengaruh nyata (α = 0,05) terhadap kadar air, ketebalan, kecerahan (L*), kelarutan, transmisi uap air, tensile strength dan elongasi edible film. Sedangkan perlakuan terbaik diperoleh pada perlakuan konsentrasi pektin albedo jeruk bali 30% (b/bpati) dengan gliserol 0,5% (v/v) dihasilkan kadar air 10,89%, ketebalan 0,19 mm, derajat kecerahan 81,67, derajat kekuningan 6,87, kelarutan 51,92%, transmisi uap air 1,38 g/m2.jam, tensile strength 4,46 N/cm2 dan elongasi 36,89%.