Daftar Isi:
  • Buah Tamarillo atau terong belanda banyak ditanam antara lain di Bali, Jawa Barat, dan Batu-JawaTimur. Salah satu olahan dari buah tamarillo, yaitu saribuah. Berdasarkan data penyuluhan pertanian Kecamatan Bumiaji, dikota Batu pada tahun 2010 terdapat petani membudidayakan tanaman tamarillo sebanyak 5000 pohon, dan menghasilkan ±2,5ton/bln. Pada Tahun 2010 konsumsi rata-rata per kapita sebulan didaerah perkotaan di Jawa Timur untuk produk minuman ringan sebesar 0.025% perkapita dan naik sebesar 1.6% setiap tahunnnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kombinasi rasio dan konsentrasi penggunaan gula dan konsentrasi natrium benzoat yang tepat pada sari buah tamarillo. Metode penelitian yang digunakan adalah Rata-rata statistika. Faktor 1 banyaknya konsentrasi Natrium benzoate 100ppm, 150ppm dan 200ppm. Faktor II Konsentrasi penambahan Gula B1 100gr, B2 150gr, dan B3 175gr. Kombinasi dari faktor-faktor tersebut akan menghasilkan Sembilan perlakuan dan setiap perlakuan sebanyak tiga kali. Sari buah tamarillo yang dihasilkan dianalisa viskositas, turbiditas, dan sifat organoleptik. Dari hasil analisa menunjukkan bahwa nilai viskositas 14kg m/s sampai 24kg m/s. Nilai penambahan gula dan Natrium Benzoat semakin besar, maka nilai viskositas sari buah tamarillo semakin tinggi. Nilai turbiditas 190 NTU sampai 1340NTU, semakin tinggi nilai konsentrasi gula dan Natrium Benzoat maka nilai turbiditas minuman sari buah tamarillo semakin tinggi. Nilai rendemen 2.34% sampai 4.9%, kemerahan 91 sampai 451, kehijauan 81 sampai 200, kebiruan 40 sampai 174, Kesetimbangan massa produk 885.01gr, kandungan vitamin C tertinggi 13.31 (mg/lt), penilaian organoleptik rasa 3.5 (menyukai), aroma 3.3 (menyukai), dan warna 2.9 (menyukai).