Pengaruh Penambahan Tepung Daun Kemangi (Ocimum Sanctum) Sebagai Aditif Pakan Terhadap Kualitas Fisik Daging Itik Hibrida

Main Author: Mahmudi, Imam
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/138083/1/Jurnal_Imam_Mahmudi_115050107111009.pdf
http://repository.ub.ac.id/138083/2/Skripsi_Imam_Mahmudi_115050107111009.pdf
http://repository.ub.ac.id/138083/
Daftar Isi:
  • Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Malang di Desa Mulyoasri, Tawangagung Kecamatan Ampelgading dan BBIB Singosari, pada 8 Desember- 8 Februari tahun 2015. Tujuan penelitian adalah menentukan kekerabatan dengan melihat nilai similaritas (kemiripan) fenotipe antar kambing-kambing lokal di Kabupaten Malang. Materi yang digunakan dalam penelitian adalah kambing lokal dengan jenis kelamin jantan dewasa sebanyak 13 ekor dan 83 ekor betina dewasa di Desa Mulyoasri Kecamatan Ampelgading dan jenis kelamin jantan dewasa sebanyak 12 ekor dan 83 ekor betina dewasa di Desa Tawangagung Kecamatan Ampelgading dengan umur lebih dari satu tahun. Metode penelitian yang digunakan adalah survei dengan pengambilan sampel kambing secara simple random sampling. Hasil penelitian menunjukkan sifat frekuensi fenotip terbesar pada populasi di Mulyoasri dan BBIB Singosari untuk sifat yang sama meliputi warna rambut dominan, rambut punggung, rambut paha, rambut paha, tipe telinga, bertanduk, panjang telinga dan lebar telinga, sedangkan untuk sifat yang tidak sama meliputi rambut dahi, panjang badan, tingi badan dan lingkar dada. Hasil penelitian menunjukkan untuk sifat frekuensi fenotip terbesar pada populasi di Tawangagung dan BBIB Singosari adalah untuk sifat yang sama meliputi warna rambut dominan, rambut paha, rambut paha, tipe telinga, bertanduk, panjang telinga dan lebar telinga, sedangkan untuk sifat yang tidak sama meliputi rambut dahi, rambut punggung, panjang badan, tingi badan dan lingkar dada. Sifat frekuensi fenotip terbesar pada populasi di Mulyoasri dan SK Menteri Pertanian untuk sifat yang sama meliputi warna rambut dominan, rambut punggung, rambut dahi, rambut paha, tipe telinga, kecembungan muka, bertanduk, panjang badan, sedangkan untuk sifat yang tidak sama meliputi panjang telina, tingi badan dan lingkar dada. Sedangkan hasil penelitian menunjukkan untuk sifat frekuensi fenotip terbesar pada populasi di Tawangagung dan SK Menteri Pertanian untuk sifat yang sama meliputi warna rambut dominan, rambut paha, rambut dahi, tipe telinga, kecembungan muka, bertanduk, panjang telinga dan panjang badan, sedangkan untuk sifat yang tidak sama meliputi rambut punggung, tingi badan dan lingkar dada. Kesimpulan dari penelitian ini adalah kambing di Kecamatan Ampelgading dan SK Menteri Pertanian mempunyai kemiripan dengan nilai boostrap 64 %, lebih tinggi daripada Kambing di Kecamatan Ampelading dengan BBIB Singosari 58 %. Penelitian tentang analisa kemiripan perlu dilanjutkan dengan analisis DNA untuk mengetahui secara tepat hubungan antara kambing di Kecamatan Ampelgading dengan BBIB Singosari dan SK Menteri Pertanian.