Pengaruh Penambahan Kefir Susu Kambing Terhadap Overrun, Kecepatan Meleleh Dan Organoleptik Es Krim

Main Author: Aiza, Munhidlotul
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/137345/1/SKRIPSI_Munhidlotul_Aiza_0910550215.pdf
http://repository.ub.ac.id/137345/
Daftar Isi:
  • Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Fisiko Kimia Hasil Ternak Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya, dimulai pada tanggal 3 Oktober sampai dengan3 November 2013. ujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan kefir susu kambing pada es krim guna meningkatkan nilai gizi es krim dengan nilai overrun, kecepatan meleleh dan kualitas organoleptikyang mencangkup aroma, rasa dan tekstur es krim yang disukai konsumen. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah eskrim yang ditambahkan kefir susu kambing. Metode penelitiannya yaitu metode percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan 3 kali ulangan. Perlakuan penambahan kefir dilakukan pada konsentrasi 0%, 10%, 20% dan 30% dari berat ICM. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis ragam (ANOVA) dan dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan kefir susu kambingtidak memperlihatkan perbedaan overrun yang nyata (P>0,05) tetapi memperlihatkan perbedaan yang sangat nyata (P<0,01) pada kecepatan meleleh, aroma, rasa serta tekstur es krim.Penambahan kefir susu kambing dengan konsentrasi 0%, 10%, 20% dan 30% menghasilkan overrunmasing-masing 21,27%; 20,84%; 21,80% dan 22,20%, kecepatan meleleh 57-66,31 menit/50 g, dengan sedikit aroma kefir, rasa yang cukup enak dan tekstur yang cukup lembut. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwapenambahan kefir susu kambing pada es krim tidak menunjukkan perbedaan overrunyang nyata, namun menunjukkan perbedaan yang sangat nyata pada kecepatan meleleh dan organoleptik (aroma, rasa, dan tekstur) es krim. Perlakuan terbaik dari penelitian ini adalah dengan penambahan kefir 20% dari berat ICM.