Daftar Isi:
  • Edible film didefinisikan sebagai lapisan tipis dari bahan yang dapat dimakan (edible) yang dibentuk pada bahan pangan sebagai pelapis atau diletakkan (pra-pembentukan) pada atau di antara komponen-komponen pangan dan bertujuan untuk menghambat migrasi uap air, oksigen, karbondioksida, aroma, dan lipida; membawa bahan tambahan pangan (misalnya antioksidan, antimikrobia, flavor); dan memperbaiki integritas mekanis atau penanganan karakteristik pangan. Dalam rangka menambah nilai ekonomis edible film, selain bersifat biodegradable edible film dapat dipadukan dengan komponen tertentu yang dapat menambah nilai fungsional dari kemasan itu sendiri seperti edible film berprobiotik. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh suhu dan waktu pengeringan terhadap kualitas edible film mix kappa iota karagenan dan viabilitas Lactobacillus acidophilus. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Februari – Juni 2014 bertempat di Laboratorium Perekayasaan Hasil Perikanan, Laboratorium Nutrisi Ikan, Laboratorium Penyakit dan Kesehatan Ikan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Laboratorium Fisika Material Fakultas MIPA, Universitas Brawijaya Malang dan Laboratorium Kimia Jurusan Teknik Kimia, Institut Teknologi Nasional Malang. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial yang terdiri atas dua faktor dengan perlakuan pertama adalah suhu pengeringan yaitu 40°C dan 50°C, dan perlakuan kedua adalah waktu pengeringan yaitu 3 jam, 4 jam, 5 jam, dan 6 jam dengan tiga kali ulangan. Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa kualitas edible film berdasarkan penetuan perlakuan terpilih diperoleh hasil terbaik dari segi analisis fisika dan kimia yaitu pada perlakuan suhu pengeringan 40°C selama 6 jam dengan nilai kadar air sebesar 16,35 %, nilai ketebalan sebesar 27,58 μm, nilai transmisi uap air sebesar 3,61 g/m2.h, nilai tensile strength sebesar 6,71 N/cm2, nilai elongasi sebesar 6,64 %, nilai viabilitas L. acidophilus sebesar 8.42 log cfu/g. Pada penelitian selanjutnya disarankan agar pencampuran bahan pada saat proses pembuatan edible film lebih homogen sehingga penampakan dan tekstur dari edible film yang dihasilkan lebih baik.