Pengaruh Penambahan Bubur Wortel (Daucuscarota L) Terhadap Kadar Beta Karoten Dan Masa Simpan Bakso Daging Sapi

Main Author: Pratiwi, Rasidah
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/125439/
Daftar Isi:
  • Bakso merupakan produk yang mudah mengalami kerusakan mikrobiologis karena kandungan zat gizi, pH, dan kadar air bakso yang tinggi. Antioksidan merupakan senyawa yang dapat memperlambat oksidasi di dalam bahan pangan. Salah satu contoh antioksidan adalah beta karoten yang banyak terdapat pada wortel. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kadar beta karoten pada berbagai perlakuan dan pengaruh penambahan bubur wortel terhadap masa simpan bakso daging sapi. Data beta karoten dianalisis menggunakan One-Way Anova dan dilanjutkan dengan uji Post hoc tukey, sedangkan uji masa simpan menggunakan uji analisis deskriptif. Hasil uji One-Way Anova menunjukkan bahwa penambahan bubur wortel pada bakso daging sapi memberikan perbedaan yang signifikan (p=0,000) terhadap kadar betakaroten pada bakso daging sapi. Parameter yang digunakan dalam uji organoleptik untuk penentuan masa simpan bakso daging sapi adalah tekstur dan aroma. Berdasarkan tekstur, P0 ditolak panelis pada jam ke-28, P1 pada jam ke-22 sedangkan P2 dan P3 pada jam ke-0. Berdasarkan parameter aroma, semua perlakuan P0, P1, P2, dan P3 ditolak panelis pada jam ke-22. Kesimpulan dari penelitian ini adalah penambahan bubur wortel (Daucus Carota L.) memiliki hubungan dengan peningkatan kadar beta karoten dan penurunan masa simpan bakso daging sapi. Saran untuk penelitian selanjutnya adalah prosedur pelaksanaan uji beta karoten sebaiknya dilaksanakan di laboratorium yang terstandar dan wortel ditambahkan dalam bentuk tepung untuk mengurangi kadar air. Untuk uji organoleptik sebaiknya dilaksanakan setiap satu atau dua jam dan dilakukan pengujian total mikroba.