Daftar Isi:
  • Pada Masa Remaja Terjadi Peningkatan Kebutuhan Kalsium Untuk Pertumbuhan. Dengan Membiasakan Sarapan Pagi Dapat Berkontribusi Dalam Memenuhi Kebutuhan Kalsium. Namun Masih Banyak Remaja Yang Melewatkan Sarapan. Salah Satu Solusinya Adalah Pembuatan Sereal Praktis Dan Tinggi Kalsium Dari Tepung Daun Kelor Untuk Mencegah Osteoporosis Di Masa Depan. Penelitian Ini Bertujuan Untuk Mengetahui Pengaruh Subtitusi Tepung Terigu Dengan Tepung Daun Kelor Terhadap Mutu Organoleptik Dan Kadar Kalsium Flakes. Jenis Penelitian Ini Adalah Experimental Dengan Rancangan Acak Lengkap (Ral). Penelitian Ini Menggunakan 5 Taraf Perlakuan Dengan Perbandingan Tepung Terigu Dan Tepung Daun Kelor Yaitu P0 (100%:0%), P1 (95%:5%), P2 (90%:10%), P3 (85%:15%) Dan P4 (80%:20%) Dengan 4 Kali Replikasi. Kadar Kalsium Pada Flakes Berkisar Antara 40,64±9,04 – 457,05±59,65 Mg/Kg. Berdasarkan Uji Statistik, Subtitusi Tepung Daun Kelor Menunjukkan Perbedaan Yang Signifikan Terhadap Kadar Kalsium (Anova, P=0,000), Rasa (Kruskal Wallis, P=0,001), Dan Aroma (Kruskal Wallis, P=0,000) Tetapi Tidak Berbeda Signifikan Terhadap Warna (Kruskal Wallis, P=0,072) Dan Tekstur Flakes (Kruskall Waliis, P=0,654). Penerimaan Panelis Terhadap Organoleptik Flakes Berkisar Antara Tidak Suka Sampai Sangat Suka Dan Perlakuan Terbaik Terdapat Pada Flakes Dengan Subtitusi Tepung Daun Kelor 5%. Kesimpulan Penelitian Ini Adalah Semakin Banyak Subtitusi Tepung Daun Kelor Maka Semakin Tinggi Kadar Kalsium Dalam Flakes Dan Flakes Dapat Diterima Oleh Panelis. Adanya Ketidaksukaan Panelis Disebabkan Karena Daun Kelor Memiliki Rasa Pahit, Bau Langu Dan Warna Gelap Akibat Proses Pemanggangan