Daftar Isi:
  • Anemia defisiensi besi yang rawan terjadi pada kelompok anak usia sekolah dan menyebabkan dampak secara luas yakni penurunan sumber daya manusia, dapat dicegah salah satunya dengan konsumsi makanan tinggi zat besi. Cilok sebagai jajanan favorit anak sekolah mengandung zat besi yang rendah sehingga substitusi tepung daun kelor diharapkan mampu meningkatkan kandungan zat besi cilok. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh substitusi tepung daun kelor pada pembuatan cilok terhadap daya terima anak sekolah dan kandungan zat besi pada cilok yang diterima. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) terdiri dari 4 perlakuan dan 5 ulangan, dengan perbandingan tepung tapioka:tepung daun kelor adalah P1 (100:0), P2 (95:5), P3 (90:10), dan P4 (85:15). Variabel yang dinilai meliputi organoleptik dan kadar zat besi pada kelompok perlakuan cilok yang diterima. Hasil penelitian menunjukkan variabel warna, aroma, rasa, dan tekstur cilok berbeda signifikan (p < 0.05) dan juga terdapat peningkatan kadar zat besi (p < 0.05) pada cilok yang diterima oleh panelis (P2) dibandingkan dengan cilok kontrol (P1). Kesimpulannya, cilok dengan substitusi tepung daun kelor 5% merupakan perlakuan cilok yang diterima oleh panelis dan memiliki kandungan zat besi yang lebih tinggi daripada cilok perlakuan kontrol.