Pengaruh Substitusi Tepung Hanjeli (Coix lacryma-jobi) Terhadap Kandungan Zat Besi dan Mutu Organoleptik Pada MP-ASI Bubur Bayi
Daftar Isi:
- Hasil riset kesehatan tahun 2009 menunjukkan bahwa prevalensi anemia pada bayi usia 0-6 bulan dan 6-12 bulan di Indonesia berturut-turut 40,8% dan 47,4%. Bayi yang mengalami anemia tersebut membutuhkan asupan zat besi yang lebih tinggi, namun terdapat juga bayi dengan kondisi khusus yang memiliki kebutuhan zat besi yang lebih tinggi dibandingkan dengan bayi normal, seperti bayi prematur, bayi kembar dan bayi BBLR. Pendekatan yang dapat dilakukan dalam mencegah anemia tersebut yaitu dengan pembuatan MP-ASI bubur bayi yang memiliki kandungan tinggi zat besi.Hanjeli memiliki kandungan tinggi zat besi yang dapat digunakan sebagai alternatif bahan dasar pembuatan MP-ASI untuk memenuhi kebutuhan zat besi bagi bayi.Penelitian ini menggunakan True Experimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan 4 taraf perlakuan dan 6 kali replikasi.Perlakuan tersebut adalah dengan substitusi tepung hanjeli pada tiap perlakuan yaitu P0 (tanpa substitusi), P1 (substitusi sebesar 45%), P2 (substitusi sebesar 75%), dan P3 (substitusi sebesar 100%).Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan uji ANOVA terhadap kandungan zat besi diketahui bahwa substitusi tepung hanjeli tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kandungan zat besi (p=0,186), namun berdasarkan hasil uji Kruskall Wallis terhadap mutu organoleptik diketahui bahwa substitusi tepung hanjeli dapat memberikan pengaruh yang signifikan pada hasil mutu organoletik yaitu pada warna (p=0,038) dan aroma (p=0,028). Penentuan perlakuan terbaik terdapat pada produk MP-ASI P2. Kesimpulan penelitian ini adalah substitusi tepung hanjeli dapat meningkatkan kandungan zat besi pada MP-ASI bubur bayi, serta dapat diterima dari segi mutu organoleptiknya.