Analisis Kandungan Zat Gizi Makro Dan Uji Mutu Organoleptik Beras Tiruan Instan Berbahan Baku Tepung Komposit (Gadung, Beras, Dan Kedelai)
Daftar Isi:
- Beras tiruan adalah pangan pokok berbentuk seperti butiran beras padi yang bahan bakunya dapat berasal dari kombinasi tepung pangan lokal dan atau padi. Untuk menekan angka konsumsi beras yang masih tinggi. Perlu digencarkan lagi program diversifikasi pangan di Indonesia. Dalam rangka mendukung program tersebut, perlu diupayakan pemanfaatan pembuatan bahan pangan non beras melalui beras tiruan dari sumber karbohidrat lokal seperti tepung umbi gadung dan kedelai sebagai alternatif pangan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbandingan formulasi dan daya terima konsumen antara tepung beras, umbi gadung, dan kedelai untuk membuat beras tiruan dan untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung kedelai terhadap kandungan zat gizi makro dan uji mutu organoleptik beras tiruan. Penelitian menggunakan desain Rancangan Acak Lengkap. Data yang diperoleh dianalisa menggunakan uji statistik Kruskal Wallis dan dilanjutkan dengan Mann Whitney. Data hasil uji organoleptik dianalisa menggunakan uji Hedonic Scale Scoring. Kemudian dilakukan penentuan perlakuan terbaik menggunakan metode indeks efektivitas De Garmo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan tepung kedelai berpengaruh terhadap warna dan kenampakan beras tiruan, serta mempengaruhi warna, tekstur, rasa, dan aroma nasi beras tiruan. Beras tiruan perlakuan terbaik diperoleh pada perlakuan proporsi tepung gadung : tepung beras 60 : 40 dan penambahan tepung kedelai 40%. Kesimpulannya, Penambahan tepung kedelai berpengaruh signifikan (p<0,05) pada mutu organoleptik beras tiruan dan kandungan zat gizi makro beras tiruan perlakuan terbaik adalah karbohidrat 65,09%, protein 15,65%, dan lemak 6,64%.