ANALISIS PERBANDINGAN PENGUKURAN KARAKTERISTIK MUTU BERDASARKAN PARAMETER WARNA PADA STROBERI SEGAR (Fragaria x ananassa var kellybright) SELAMA MASA PENYIMPANAN

Main Authors: M RIZKY RAMADHAN, Mohammad Affan Fajar Falah, S.T.P., M.Agr., Ph.D., Dr. Atris Suyantohadi, S.T.P., M.T.
Format: Thesis
Terbitan: S1 TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN Universitas Gadjah Mada , 2022
Subjects:
Online Access: http://etd.repository.ugm.ac.id/penelitian/detail/210843
Daftar Isi:
  • Warna merupakan indikator visual yang pertama kali diperhitungkan oleh konsumen. Pengukuran warna pada berbagai komoditas pertanian sudah dilakukan menggunakan beberapa peralatan penunjang pengukuran warna. Chromameter dapat mengukur komponen lightness, redness, dan yellowness dari suatu warna, namun penggunaannya terbatas. Terdapat alternatif alat ukur warna berupa uji sensoris, machine vision, dan aplikasi Colorimeter. Ketiga alat ini belum diketahui kesesuaian kemampuannya untuk melakukan pengukuran pada stroberi segar jika dibandingkan dengan chromameter. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan analisis perbandingan kesesuaian hasil pengukuran warna antara chromameter dengan alternatif alat pengukuran warna yang lain, yaitu uji sensoris dengan bantuan color chart RHS, machine vision dengan nomor hak cipta 000192385, dan aplikasi Colorimeter yang dikembangkan oleh Lab Tools, serta mengukur akurasi masing-masing alternatif pengukuran warna dibandingkan dengan pengukuran standar.Pengukuran warna pada stroberi segar dilakukan menggunakan chromameter sebagai alat standar dan uji sensoris, machine vision, dan aplikasi Colorimeter. Komponen warna yang diukur adalah lightness (L*), redness (a*), yellowness (b*), perubahan warna (deltaE) dan hue angle (oh). Pengukuran warna dilakukan selama masa penyimpanan stroberi segar. Ada dua suhu penyimpanan yang dipakai yaitu suhu 4±1oC dan suhu ruang (25±2oC). Perbandingan hasil pengukuran warna yang didapat dianalisis dengan menggunakan independent t-test (parametrik), mann-whitney test (non-parametrik), dan perhitungan nilai root mean square error (RMSE).Hasil pengukuran chromameter dibandingkan dengan uji sensoris diketahui tidak terdapat perbedaan nyata pada komponen warna lightness dan hue angle pada suhu ruang. Nilai RMSE uji sensoris pada suhu 4oC dan suhu ruang secara berturut-turut adalah 10,12; 36,30; 17,78; 7,50; 4,72 dan 6,16; 27,64; 13,95; 12,10; 11,25. Hasil pengukuran chromameter dibandingkan dengan machine vision tidak terdapat perbedaan nyata pada komponen warna redness dan hue angle pada suhu ruang. Nilai RMSE pada machine vision secara berturut-turut adalah 16,03; 7,54; 17,47; 9,98; 37,93 dan 13,89; 8,30; 10,21; 12,33; 28,19. Hasil pengukuran chromameter dibandingkan dengan aplikasi Colorimeter tidak terdapat perbedaan nyata pada komponen warna lightness (suhu 4oC) dan hue angle (suhu ruang). Nilai RMSE pada aplikasi Colorimeter secara berturut-turut adalah 4,18; 37,82; 27,93; 15,77; 3,98 dan 4,10; 30,20; 16,95; 16,27; 8,31. Uji sensoris memiliki kesesuaian yang cukup tinggi pada perubahan warna, hue angle (suhu 4oC), dan lightness (suhu ruang). Machine vision memiliki akurasi yang cukup tinggi pada perubahan warna (suhu 4oC) dan redness (kedua suhu). Aplikasi Colorimeter memiliki akurasi yang cukup tinggi pada lightness dan hue angle (kedua suhu).