Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku dengan Metode Material Requirement Planning (MRP) di PT. Gangsar Snack and Food Tulungagung
Main Author: | Bimantara, Hendrix Dwi |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/3740/ |
Daftar Isi:
- Industri pangan memajukan perekonomian Indonesia dilihat dari munculnya produk makanan. PT. Gangsar Snack and Food merupakan produsen kacang shanghai yang berkontribusi di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur. Perusahaan ini memiliki kapasitas produksi kacang shanghai mencapai 7.000 kg per hari. Perencanaan kebutuhan bahan baku di perusahaan didasarkan keputusan kepala produksi melihat persediaan di gudang penyimpanan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menentukan persediaan bahan baku kacang shanghai di PT. Gangsar Snack and Food yang memberikan biaya minimal dalam perencanaan kebutuhan persediaan bahan baku di PT Gangsar Snack and Food. Metode untuk menyelesaikan masalah menggunakan Material Requirement Planning (MRP). MRP merupakan suatu teknik sistematis dalam penentuan kuantitas serta waktu dalam proses pengendalian kebutuhan bahan terhadap komponen-komponen permintaan yang saling bergantungan. Perencanaan kebutuhan bahan baku dengan metode MRP yang penerapannya diawali dengan melakukan peramalan jumlah permintaan untuk waktu yang akan datang. Peramalan dilakukan dengan menggunakan software IBM SPSS Statistics 24 menggunakan metode simple seasonal dan winters’ additive. Data hasil peramalan diolah dan dilakukan perbandingan 2 teknik lot sizing yaitu dengan teknik perusahaan, Lot for lot, Economic Order Quantity (EOQ) dan.teknik kombinasi Berdasar hasil penelitian, didapat hasil perencanaan bahan baku di PT. Gangsar Snack and Food. Alternatif teknik yang dapat digunakan dalam perencanaan kebutuhan bahan baku diantaranya teknik Lot for lot dengan biaya Rp 19.790.687.693, EOQ Rp 26.177.777.915, dan teknik kombinasi Rp 23.438.576.958. Penghematan biaya persediaan dengan teknik Lot for lot sebesar 23,40% dan teknik kombinasi 9,28%. Teknik EOQ tidak menghemat biaya dikarenakan biaya persediaan lebih besar disbanding biaya yang dikeluarkan perusahaan. Teknik kombinasi dapat dilakukan evaluasi pada perusahaan karena dapat menghemat biaya persediaan dengan pertimbangan optimasi persediaan kebutuhan bahan baku. Teknik ini menggabungkan antara teknik Lot for lot, EOQ, dan teknik yang diterapkan pada perusahaan. Bahan baku yang dapat direncanakan menggunakan Lot for lot adalah gula, garam, dan bawang. Bahan yang diterapkan dengan teknik EOQ adalah tepung terigu cap pensil, minyak, dan kemasan. Teknik kombinasi memperkecil kemungkinan kekurangan bahan baku mempertimbangkan jumlah pemesanan dan waktu pemesanan.