Optimasi Konsentrasi Pelarut dan Lama Waktu Pada Proses Ekstraksi Pektin dari Kulit Jeruk Manis (Citrus sinensis) Dengan Metode Maserasi Terhadap Rendemen, Total Pektin, dan Tingkat Kecerahan Pektin
Main Authors: | Nasution, Anggi Triwardiningsih, Dr. Widya Dwi Rukmi Putri, STP., MP. |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/191415/1/0520100004-%20Anggi%20Triwardiningsih%20Nasution.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/191415/ |
Daftar Isi:
- Jeruk manis menghasilkan limbah kulit jeruk cukup tinggi, dimana pektin merupakan komponen dominan pada kulit jeruk, pektin dapat digunakan sebagai gelling agent, emulsifier, stabilizer, dan thickener, sehingga limbah kulit jeruk manis dapat dimanfaatkan dengan diekstrak pektinnya. Metode ekstraksi maserasi menggunakan shaker waterbath digunakan untuk ekstraksi pektin dari kulit jeruk manis, karena memiliki keuntungan yaitu mudah dilakukan dan sederhana. Asam oksalat merupakan asam organik yang dapat digunakan sebagai pelarut sebagai alternatif penggunaan asam mineral kuat pada proses esktraksi pektin dari kulit jeruk manis. Penelitian ini bertujuan mengetahui konsentrasi pelarut dan lama waktu yang optimum pada proses ekstraksi pektin dari kulit jeruk manis untuk mendapatkan rendemen, total pektin, dan tingkat kecerahan yang terbaik. Rancangan penelitian ini menggunakan Response Surface Methodology (RSM) dengan rancangan Central Composite Design (CCD) melalui software Design Expert 7.1.5. Kombinasi faktor perlakuan yang digunakan yaitu, konsentrasi asam oksalat (%) dan lama waktu ekstraksi (menit). Faktor konsentrasi asam oksalat memiliki batas bawah 0,10% (-1 level) dan batas atas (0,30%) (+1 level). Sedangkan, faktor lama waktu ekstraksi memiliki batas bawah 60 menit (-1 level) dan batas atas 120 menit (+1 level). Respon yang dianalisa yaitu rendemen (%), total pektin (%), dan tingkat kecerahan pektin (L). Setelah didapatkan kondisi pektin yang optimal dilakukan karakterisasi meliputi kadar air, berat ekivalen, kadar metoksil, kadar asam galakturonat, dan derajat esterifikasi. Hasil penelitian menghasilkan nilai optimum konsentrasi pelarut asam oksalat sebesar 0,22% dengan lama waktu ekstraksi 90 menit 16 detik. Nilai respon pektin optimasi adalah 16,78% untuk rendemen, 10,59% untuk total pektin, dan 63,56 (L) untuk tingkat kecerahan pektin. Hasil verifikasi menunjukkan p>0,05, sehingga dapat disimpulkan sudah sesuai dengan prediksi. Kemudian, dilakukan karakterisasi pektin optimasi dengan hasil untuk kadar air 9,87%, berat ekivalen 901,60, kadar metoksil 5,59%, kadar asam galakturonat 51,45%, dan derajat esterifikasi 61,69%. Pektin yang dihasilkan sudah sesuai dengan standar International Pectin Producers Association (IPPA), kecuali pada berat ekivalen. Pektin hasil optimasi termasuk pektin metoksil rendah.