Pengaruh Metode Pengecilan Ukuran Jahe dan Rasio Air Terhadap Sifat Fisik Kimia dan Organoleptik pada Pembuatan Minuman Sari Jahe Merah (Zingiber officinale Var. Rubrum)
Daftar Isi:
- Jahe (Zingiber officinale) adalah salah satu rempah-rempah yang sudah lama dimanfaatkan sebagai tanaman obat. Jahe merupakan tanaman rimpang yang diyakini memiliki banyak manfaat sebagai obat kembung, penghangat badan, dan menyembuhkan iritasi. Berbagai penelitian telah membuktikan bahwa jahe memiliki senyawa aktif antara lain antioksidan, senyawa polifenol dan lain-lain. Salah satu alternatif lain untuk mengoptimalkan pemanfaatan rimpang jahe adalah diolah menjadi minuman sari jahe. Namun karena rimpang jahe memiliki kadar pati yang tinggi (45-55% dari berat kering rimpang jahe), maka akan menyebabkan adanya endapan pati pada minuman sari jahe karena proses ekstraksi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh metode pengecilan ukuran jahe dan rasio jahe : air terhadap sifat fisik, kimia dan organoleptik minuman sari jahe. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 2 faktor. Faktor I terdiri dari 2 level, yaitu rasio jahe dan air (1:10 dan 1:15). Faktor II terdiri dari 3 level, yaitu metode ekstraksi jahe (diiris ketebalan 3-5 mm, diparut, dan digeprek). Terdapat 6 kombinasi perlakuan. Setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali ulangan. Analisa data dilakukan dengan menggunakan Analysis of Varian (ANOVA) dilanjutkan dengan uji lanjut BNT dengan selang kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan terbaik adalah rasio jahe : air (1:10) dengan metode pengecilan ukuran digeprek. Minuman sari jahe dengan perlakuan tersebut memiliki karakteristik total fenol sebesar 387,93 ppm; antioksidan sebesar 62,19 %; TPT sebesar 11,63 %; TPTT sebesar 4,77 %; waktu pengendapan selama 10,74 menit; pH sebesar 6,87 dan nilai L sebesar 34,23. Sedangkan karakteristik organoleptik memiliki tingkat kesukaan rasa 3,10 (agak suka); warna 3,35 (agak suka); aroma 3,10 (suka) dan kenampakan 1,95 (tidak suka).