Pengaruh Variasi Blanching dan Lama Perendaman Asam Asetat (CH3COOH) Terhadap Karakteristik Tepung Labu Kuning Termodifikasi

Main Author: Rahmawati, Lucky
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/149715/1/SKRIPSI.pdf
http://repository.ub.ac.id/149715/
Daftar Isi:
  • Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik tepung labu kuning yang dihasilkan meliputi kadar air, kadar protein, viskositas, densitas, dan rendemen agar dapat menghasilkan produk yang yang baik. Materi yang digunakan adalah labu kuning yang diperoleh dari Pasar Lawang Malang. Metode penelitian yang digunakan adalah percobaan dengan Rancangan Acak Lengkap dan diulang tiga kali. Percobaan ini dilakukan dengan dua variasi perlakuan yaitu variasi blanching dan lama perendaman. Variasi blanching yang digunakan adalah sangrai, rebus, dan kukus sedangkan lama perendamannya 60, 90, dan 120 menit sehingga didapatkan 9 sampel. Data yang telah diperoleh dianalisa dengan Analisis Ragam dari Rancangan Acak Lengkap dan apabila menunjukkan adanya perbedaan yang nyata diantara perlakuan, maka dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata Terkecil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan penggunaan variasi blanching dan lama perendaman memberikan perbedaan pengaruh yang sangat nyata (P<0.01) terhadap kadar protein dan bulk density tepung labu kuning, tetapi tidak memberikan perbedaan pengaruh yang nyata (P>0.05) terhadap kadar air, viskositas, dan rendemen tepung labu kuning. Kadar protein, kadar air, viskositas, rendemen dan bulk density tertinggi pada penelitian ini terjadi pada perlakuan ix variasi blanching rebus dengan lama perendaman asam asetat 120 menit yaitu secara berturut-turut sebesar 8.21%; 9.17%; 13896; 11.66% dan 0,487 gr/cm3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan penggunaan variasi blanching dan lama perendaman asam asetat memberikan pengaruh yang nyata terhadap kadar protein dan bulk density tepung labu kuning yang dihasilkan tetapi tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap kadar air, viskositas, dan rendemen tepung labu kuning. Penggunaan variasi blanching dan lama perendaman dengan menggunakan asam asetat dapat meningkatkan kadar protein pada tepung labu kuning sebesar 8.21% dibandingkan dengan tanpa perlakuan apapun yaitu 5.89%. Berdasarkan hasil penelitian disarankan bahwa perlu dilakukan uji organoleptik pada penelitian lebih lanjut untuk mengetahuai mutu organoleptik produk.