Pengaruh Jenis Asam Terhadap Kualitas Tablet Effervescent Antioksidan Dari Cincau Hitam (Mesona Palustris)

Main Author: Maulidy, LutfiNur
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/149713/1/Laporan_Skripsi.pdf
http://repository.ub.ac.id/149713/
Daftar Isi:
  • Antioksidan merupakan senyawa kimia yang dapat menyumbangkan satu atau lebih elektron kepada radikal bebas, sehingga radikal bebas tersebut dapat diredam. Ada dua jenis antioksidan yaitu antioksidan alami dan antioksidan buatan. Adanya kekhawatiran akan kemungkinan efek samping yang belum diketahui dari antioksidan buatan menyebabkan antioksidan alami menjadi sumber alternatif yang sangat dibutuhkan. Salah satu tanaman yang mengandung antioksidan adalah cincau hitam (Mesona palustris). Tanaman cincau hitam (Mesona palustris) dikenal dengan nama janggelan. Ekstrak cincau hitam mengandung senyawa polifenol yang cukup dominan yaitu sebesar 17,33%, polifenol mempunyai efek sebagai antioksidan, anti radang, dan antikanker. Berkat kemajuan teknologi dan pentingnya fungsi komponen aktif dalam cincau hitam, maka berkembanglah produk pangan berbasis cincau hitam yang lebih praktis salah satunya adalah tablet effervescent. Keunggulan tablet effervescent adalah kemungkinan penyiapan larutan dalam waktu seketika. Selain itu, tablet effervescent menghasilkan gas karbondioksida yang memberikan rasa seperti pada air soda dan cepat larut dalam air. Salah satu faktor yang mempengaruhi dalam proses pembuatan effervescent adalah penambahan asam organik. Jenis asam yang biasa digunakan pada pembuatan effervescent adalah asam sitrat, asam tartrat, dan asam malat. Pada penelitian ini, tablet effervescent dari cincau hitam dengan penggunaan konsentrasi asam terbaik dari penelitian sebelumnya yaitu sebesar 25%. Pada tablet effervescent cincau hitam dikenai perlakuan yaitu tiga penggunaan asam (asam sitrat, asam tartrat, dan asam malat) dengan konsentrasi yang sama masing – masing 25%. Analisis yang dilakukan pada penelitian ini yaitu analisa Organoleptik (kenampakan minuman, rasa, dan aroma), analisa Fisik (rendemen, dan kecepatan larut), analisa Kimia (kadar air, pH, dan aktivitas antioksidan). Pemilihan perlakuan terbaik dapat dilakukan dengan menggunakan metode indeks efektifitas dengan prosedur pembobotan. Perlakuan terbaik dari uji organoleptik adalah penggunaan asam sitrat sebesar 25% (b/b) dengan hasil uji pH sebesar 6,09, aktivitas antioksidan sebesar 94,588 ppm, kecepatan larut 0,02 gr/detik, dan kadar air sebesar 9,4%.