Pengaruh Proporsi Tepung Terigu dan Tepung Kacang Hijau serta Subtitusi dengan Tepung Bekatul dalam Pembuatan Biskuit

Main Author: Yoga, IdaBagus
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/149632/1/Skripsi_-_Ida_Bagus_Yoga_%280711010024%29.pdf
http://repository.ub.ac.id/149632/
ctrlnum 149632
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><relation>http://repository.ub.ac.id/149632/</relation><title>Pengaruh Proporsi Tepung Terigu dan Tepung Kacang Hijau serta Subtitusi dengan Tepung Bekatul dalam Pembuatan Biskuit.</title><creator>Yoga, IdaBagus</creator><subject>338.1 Agriculture</subject><description>Bekatul merupakan limbah hasil penggilingan padi dari penyongsohan padi terakhir sehingga didapatkan 10% nya merupakan bekatul yang memiliki nilai gizi tetapi belum banyak dimanfaatkan dan pada umumnya bekatul hanya digunakan sebagai pakan ternak. Keunggulan nilai gizi bekatul adalah sebagai sumber nutrien yang banyak mengandung protein tinggi dan juga tidak menyebabkan alergi. Bekatul juga memiliki kandungan serat yang tinggi dibandingkan jenis tepung lain. Biskuit yang beredar selama ini kebanyakan berbahan dasar tepung terigu. Biskuit yang tinggi protein dan serat merupakan salah satu makanan fungsional yang dapat digunakan sebagai alternatif makanan, terutama karena biskuit merupakan makanan yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat. Kadar protein pada biskuit dapat ditingkatkan dengan penambahan tepung kacang hijau. Kadar serat pada biskuit dapat ditingkatkan dengan penambahan bekatul yang memiliki kandungan serat yang tinggi, harganya murah dan mudah didapatkan. Oleh karena itu selain untuk meningkatkan nilai ekonomi bekatul sebagai limbah padi dan alternatif pemanfaatan tepung kacang hijau, pemakaian tepung kacang hijau dan subtitusi bekatul diperlukan untuk meningkatkan kandungan protein dan serat pada biskuit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proporsi tepung terigu dan tepung kacang hijau yang tepat serta pengaruh subtitusi bekatul terhadap sifat fisik, kimia biskuit. Penelitian ini menggunakan Nested Design dengan 2 faktor, faktor I adalah proporsi tepung terigu : tepung kacang hijau dengan 3 level (1:3 ; 1:1 ; 3:1) sedangkan faktor II adalah subtitusi dengan tepung bekatul dengan 2 level (10% ; 20%). Dari kedua faktor diperoleh 6 kombinasi perlakuan dan diulang sebanyak 3 kali sehingga diperoleh 18 satuan percobaan. Data dianalisa menggunakan analisa ragam ANOVA dilanjutkan dengan uji BNT dengan selang kepercayaan 5%. Pengujian perlakuan terbaik pada produk akhir menggunakan metode Multiple Atribute. Biskuit perlakuan terbaik berdasarkan sifat fisik dan kimia yaitu biskuit dengan proporsi tepung terigu : tepung kacang hijau 3 : 1 serta subtitusi dengan tepung bekatul 10%. Biskuit perlakuan terbaik memiliki karakteristik kadar air 5,17%, kadar pati 50,38%, kadar protein 7,28%, kadar serat kasar 7,16%, daya patah 6,00 N/m.</description><date>2014-07-10</date><type>Thesis:Thesis</type><type>PeerReview:NonPeerReviewed</type><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://repository.ub.ac.id/149632/1/Skripsi_-_Ida_Bagus_Yoga_%280711010024%29.pdf</identifier><identifier> Yoga, IdaBagus (2014) Pengaruh Proporsi Tepung Terigu dan Tepung Kacang Hijau serta Subtitusi dengan Tepung Bekatul dalam Pembuatan Biskuit. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya. </identifier><relation>SKR/FTP/2014/241/051403955</relation><recordID>149632</recordID></dc>
language eng
format Thesis:Thesis
Thesis
PeerReview:NonPeerReviewed
PeerReview
Book:Book
Book
author Yoga, IdaBagus
title Pengaruh Proporsi Tepung Terigu dan Tepung Kacang Hijau serta Subtitusi dengan Tepung Bekatul dalam Pembuatan Biskuit
publishDate 2014
isbn 280711010024
topic 338.1 Agriculture
url http://repository.ub.ac.id/149632/1/Skripsi_-_Ida_Bagus_Yoga_%280711010024%29.pdf
http://repository.ub.ac.id/149632/
contents Bekatul merupakan limbah hasil penggilingan padi dari penyongsohan padi terakhir sehingga didapatkan 10% nya merupakan bekatul yang memiliki nilai gizi tetapi belum banyak dimanfaatkan dan pada umumnya bekatul hanya digunakan sebagai pakan ternak. Keunggulan nilai gizi bekatul adalah sebagai sumber nutrien yang banyak mengandung protein tinggi dan juga tidak menyebabkan alergi. Bekatul juga memiliki kandungan serat yang tinggi dibandingkan jenis tepung lain. Biskuit yang beredar selama ini kebanyakan berbahan dasar tepung terigu. Biskuit yang tinggi protein dan serat merupakan salah satu makanan fungsional yang dapat digunakan sebagai alternatif makanan, terutama karena biskuit merupakan makanan yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat. Kadar protein pada biskuit dapat ditingkatkan dengan penambahan tepung kacang hijau. Kadar serat pada biskuit dapat ditingkatkan dengan penambahan bekatul yang memiliki kandungan serat yang tinggi, harganya murah dan mudah didapatkan. Oleh karena itu selain untuk meningkatkan nilai ekonomi bekatul sebagai limbah padi dan alternatif pemanfaatan tepung kacang hijau, pemakaian tepung kacang hijau dan subtitusi bekatul diperlukan untuk meningkatkan kandungan protein dan serat pada biskuit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proporsi tepung terigu dan tepung kacang hijau yang tepat serta pengaruh subtitusi bekatul terhadap sifat fisik, kimia biskuit. Penelitian ini menggunakan Nested Design dengan 2 faktor, faktor I adalah proporsi tepung terigu : tepung kacang hijau dengan 3 level (1:3 ; 1:1 ; 3:1) sedangkan faktor II adalah subtitusi dengan tepung bekatul dengan 2 level (10% ; 20%). Dari kedua faktor diperoleh 6 kombinasi perlakuan dan diulang sebanyak 3 kali sehingga diperoleh 18 satuan percobaan. Data dianalisa menggunakan analisa ragam ANOVA dilanjutkan dengan uji BNT dengan selang kepercayaan 5%. Pengujian perlakuan terbaik pada produk akhir menggunakan metode Multiple Atribute. Biskuit perlakuan terbaik berdasarkan sifat fisik dan kimia yaitu biskuit dengan proporsi tepung terigu : tepung kacang hijau 3 : 1 serta subtitusi dengan tepung bekatul 10%. Biskuit perlakuan terbaik memiliki karakteristik kadar air 5,17%, kadar pati 50,38%, kadar protein 7,28%, kadar serat kasar 7,16%, daya patah 6,00 N/m.
id IOS4666.149632
institution Universitas Brawijaya
affiliation mill.onesearch.id
fkp2tn.onesearch.id
institution_id 30
institution_type library:university
library
library Perpustakaan Universitas Brawijaya
library_id 480
collection Repository Universitas Brawijaya
repository_id 4666
subject_area Indonesian Language Collection/Kumpulan Karya Umum dalam Bahasa Indonesia*
city MALANG
province JAWA TIMUR
shared_to_ipusnas_str 1
repoId IOS4666
first_indexed 2021-10-27T08:51:01Z
last_indexed 2021-10-28T07:37:00Z
recordtype dc
_version_ 1751454597131534336
score 17.538404