Analisis Tingkat Kepuasan Konsumen Terhadap Produk Brownies Tempe Dengan Metode PGCV (Potential Gain in Customer Value) (Studi Kasus di CV. Aneka Rasa Bu Noer). S
Main Author: | Prabowo, SeanBudi |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2013
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/149323/1/Skripsi.pdf http://repository.ub.ac.id/149323/2/DAFTAR_ISI.pdf http://repository.ub.ac.id/149323/ |
Daftar Isi:
- Brownies merupakan produk rerotian (bakery) yang termasuk ke dalam kategori cake. Brownies banyak disajikan dalam acara-acara pertemuan karena proses pengolahannya yang praktis. Tempe merupakan olahan berbahan bakukedelai. Tempe bisa diolah menjadi cake yang lezat seperti brownies tempe. Brownies tempe merupakan perpaduan dari cake dan tempe yang identik dengan rasa yang manis dan teksturnya yang legit serta tempe yang mempunyai rasa yang gurih. Dengan munculnya produk brownies tempe diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah dari tempe. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui atribut dan dimensi kualitas brownies tempe yang diproduksi di CV. Aneka Rasa Bu Noer untuk memperbaiki kinerjanya dan mengetahui tingkat kepuasan konsumen terhadap brownies tempe dengan metode PGCV. Metode pengukuran kepuasan konsumen berdasarkan indeks PGCV (Potential Gain in Customer Value) ini memiliki suatu kelebihan yaitu memberikan perbandingan atribut kualitas produk yang tepat yang tidak dijelaskan secara lebih terperinci pada Importance Performance Analysis.Atribut kualitas yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan kinerjanya adalah atribut yang memiliki indeks PGCV di atas median, sedangkan atribut kualitas yang harus tetap dipertahankan adalah atribut yang memiliki nilai di bawah nilai median.Metode pengukuran ini bertujuan mengetahui tingkat kepuasan konsumen terhadap kinerja produk berdasarkan tingkat kesesuaian dan tingkat kepentingan dari faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan konsumen. Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa atribut kualitas produk yang berada di bawah median merupakan atribut yang harus dipertahankan kinerjanya yaitu mencantumkan tanggal kadaluwarsa (3,51), rasa brownies tempe (3,59), warna brownies tempe (3.59), variasi rasa produk brownies tempe (3,96), produk memiliki label halal dan PIRT (3,97), dan karakteristik desain kemasan (4,09) sedangkan atribut kualitas produk yang berada di atas median maka mendapatkan prioritas perbaikan kinerjanya yaitu atas median adalah pergantian produk yang cacat (4,27) kelegitan brownies tempe (4.78), aroma brownies tempe (4,79), tenggang waktu kadaluwarsa brownies tempe (4,89), dan ukuran produk brownies tempe (5,01). Dimensi kualitas produk yang memiliki nilai diatas median yaitu dimensi durrability (4.89), dimensi conformance (4,78), dimensi features (4,49), dan dimensi serviceabilty (4,40) sedangkan dimensi yang memiliki nilai di bawah median yaitu dimensi performance (3,89), dimensi assurance (3,92), dan dimensi aesthtics (4,09). Perbaikan kinerja pada atribut dan kualitas produk dapat meningkatkan kepuasan konsumen terhadap suatu produk.