Daftar Isi:
  • Plastik merupakan jenis pengemas yang paling banyak digunakan untuk mengemas bahan pangan. Namun sifat plastik yang non-biodegradable sangat merugikan untuk lingkungan. Edible film dapat digunakan sebagai alternative kemasan yang ramah lingkungan tetapi mampu melindungi produk pangan yang dikemas. Edible film merupakan suatu lapisan tipis yang melapisi bahan pangan yang layak dikonsumsi, dan dapat terdegradasi oleh alam secara biologis. Bahan pembentuk edible film antara lain hidrokoloid, lipid, dan komposit. Salah satu contoh hidrokoloid adalah pati jagung. Pemilihan pati jagung didasarkan pada ketersediaan pati jagung yang melimpah di masyarakat dan kandungan amilosa pati jagung yang cukup tinggi sehinga dapat membentuk matriks film yang kuat. Penambahan perasan temu hitam pada edible film pati jagung berperan sebagai pembawa senyawa antibakteri dan antioksidan. Temu hitam merupakan salah satu tanaman yang rimpangnya telah banyak dimanfaatkan dalam bidang pengobatan namun sangat jarang dimanfaatkan dalam bidang pangan. Oleh karena itu diharapkan pemanfaatan sebagai bahan tambahan edible film mampu mengangkat nilai fungsionalnya Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan pati jagung dan perasan temu hitam serta untuk memperoleh konsentrasi pati jagung dan perasan temu hitam yang tepat untuk menghasilkan edible film yang mempunyai sifat fisik, kimia, dan aktivitas antioksidan yang paling baik. Diharapkan edible film pati jagung yang memiliki karakteristik yang terbaik juga memiliki aktivitas antioksidan dan antibakteri yang baik pula. Penelitian dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang disusun dengan 2 faktor dan masing-masing faktor terdiri dari 3 level, pengulangan dilakukan sebanyak 3 kali sehingga terdapat 27 satuan percobaan. Faktor pertama adalah konsentrasi pati jagung (1%, 2%, dan 3%) sedangkan faktor kedua adalah konsentrasi perasan temu hitam (3%, 5%, dan 7%). Data yang diperoleh kemudian dianalisa dengan menggunakan Analysis Of Variant (ANOVA) dan dilanjutkan uji beda nyata (BNT) dengan taraf nyata 5% (α=0,05). Penentuan perlakuan terbaik menggunakan metode Multiple Attribute. Perlakuan terbaik sesuai perhitungan metode Multiple Attribute adalah edible film dengan perlakuan konsentrasi pati jagung 3% dan perasan temu hitam 7%. Karakteristik Edible film perlakuan terbaik adalah daya hambat Escherichia coli 2,17 mm, Staphylococcus aureus 2,17 mm, total fenol 555,16 μg/g, aktivitas antioksidan 52,10%, ketebalan 0.17 mm, kadar air 12,57%, transmisi uap air 0,50 g/m2.jam, tengsile strength 7,90 N/cm2, elongasi 24,44%, tingkat kecerahan 62,80, derajat kemerahan 14,79, dan derajat kekuningan 17,77.