Pengaruh Rebusan Daun Salam (Syzygium Polyanthum) Dalam Pembuatan Telur Asin Terhadap Protein Kuning Telur, Total Fenol Dan Flavonoid
Main Author: | Marsella, Ria |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/137813/ |
Daftar Isi:
- Daun salam menggandung minyak atsiri, tanin, flavonoid, fenol, eugenol, dan saponin. Fenol berfungsi sebagai antioksidan karena kemampuan dalam menstabilkan radikal bebas, flavonoid yang terkandung dalam daun salam memiliki daya antibakteri. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 1 Februari sampai dengan 25 Maret di Laboratorium Teknologi Hasil Ternak (THT) Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya dan Laboratorium Cv. Chem-mix Pratama Bantul Yogyakarta. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penambahan rebusan daun salam terhadap telur asin yang ditinjau dari protein kuning telur, total fenol, dan flavonoid dan untuk mengetahui perlakuan terbaik pengaruh penambahan rebusan daun salam terhadap telur asin yang ditinjau dari kandungan protein kuning telur, total fenol dan flavonoid. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan inovasi pengolahan telur asin dan iv sebagai bahan informasi bagi masyarakat dan industri pangan tentang pengaruh pemanfaatan daun salam dalam proses pengasinan telur serta menambah nilai ekonomis telur. Materi penelitian adalah telur asin yang dibuat dari telur itik yang diasinkan. Telur itik diperoleh dari peternakan itik yang berada di Desa Junrejo Kecamatan Junrejo, Kota Batu sebanyak 240 butir, pengasinan dilakukan dengan cara pemeraman menggunakan serbuk batu bata, garam dan rebusan daun salam (Syzygium polyanthum), daun salam dan garam diperoleh dari pasar Merjosari Malang. Metode yang digunakan adalah percobaan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 perlakuan dan 4 kali ulangan. Adapun 5 perlakuan tersebut yaitu P0 (kontrol), P1 (penambahan rebusan daun salam 5 %), P2 (penambahan rebusan daun salam 10 %), P3 (penambahan rebusan daun salam 15 %), P4 (penambahan rebusan daun salam 20 %). Hasil penelitian menunjukan pengaruh penambahan rebusan daun salam terhadap protein kuning telur memiliki nilai P0 (17,96±3,23), P1 (18,56±1,05), P2 (19,85±1,97), P3 (19,47±1,09), P4 (17,88±1,70) sedangkan pada total fenol memberikan nilai sebesar P0 (0,24±0,003), P1 (0,041±0,013), P2 (0,042±0,001), P3 (0,054±0,003), P4 (0,064±0,003) dan pada flavonoid memberikan hasil P0 (34,26±2,36), P1 (54,59±3,72), P2 (68,28±5,34), P3 (83,91±3,73) dan P4 (92,62±1,92). Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa rebusan daun salam memberikan hasil yang berbeda sangat nyata (P<0,01) dalam meningkatkan kandungan total fenol dan flavonaid v sedangkan untuk kadar protein kuning telur memberikan pengaruh tidak berbeda nyata (P>0,05). Penambahan rebusan daun salam sebanyak 20 % (P4) merupakan perlakuan terbaik dilihat dari nilai protein kuning telur, total fenol dan flovanoid, maka disarankan perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai lama simpan telur asin yang ditambahkan rebusan daun salam dan penambahan kosentrasi lebih tinggi lagi untuk mengetahui kualitas fisik dari telur asin.