Pengaruh Penambahan Tepung Jangkrik (Gryllus Mitratus Burm) Dalam Pakan Terhadap Jumlah Lactobacillus Sp., Salmonella Sp. Dan Total Koloni Pada Usus Halus Ayam Pedaging

Main Author: Kususma, PurwaHadi
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/137510/1/1._Halaman_judul.pdf
http://repository.ub.ac.id/137510/1/2._Riwayat.pdf
http://repository.ub.ac.id/137510/2/3._Daftar_isi.pdf
http://repository.ub.ac.id/137510/3/BAB_I_-_dapus.pdf
http://repository.ub.ac.id/137510/
Daftar Isi:
  • Tepung jangkrik merupakan olahan dari jangkrik segar yang dikeringkan kemudian dihaluskan untuk campuran dalam pakan ayam pedaging. Penambahan tepung jangkrik dalam bentuk tepung untuk memudahkan dalam pencampuran pakan, konsumsi ternak dan melancarkan proses metabolisme yang dapat dilihat dari kondisi organ pencernaan ayam pedaging. Organ pencernaan ayam khususnya usus halus memegang peranan penting dalam penyerapan nutrisi makanan. Kondisi usus halus yang baik ditunjukkan dengan jumlah mikroflora dan keseimbangan jumlah bakeri pathogen dan bakteri non-pathogen. Tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pengaruh penambahan tepung jangkrik terhadap jumlah Lactobacillus sp., Salmonella sp, dan Total Koloni Bakteri pada usus halus ayam pedaging. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dipakai sebagai informasi tentang penggunaan tepung jangkrik sebagai tambahan protein pada pakan ayam pedaging. Materi penelitian ini adalah 100 ekor DOC ayam pedaging strain lohmann grade Platinum yang tidak dibedakan jenis kelamin, sebanyak 20 sampel usus halus ayam di ambil dari 20 ekor ayam pedaging yang berumur 35 hari. Lokasi penelitian adalah di peternakan milik bapak Wariyanto di Desa Pundensari, Kecamatan Rejotangan, Kabupaten Tulungagung. Analisis Proksimat pakan dilakukan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya. Metode penelitian ini adalah percobaan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari lima perlakuan dan empat ulangan. Adapun perlakuan yang diberikan pada penelitian ini adalah P0 : Pakan BR2 100%, P1 : BR2 99,5% + tepung jangkrik 0,5%, P2 : BR2 99% + tepung jangkrik 1%, P3 : BR2 98,5% + tepung jangkrik 1,5%, P4 : B2 98% + tepung jangkrik 2%. Cara pengambilan sampel untuk semua perlakuan adalah simple random sampling dengan dasar pengelompokan adalah bobot badan ayam pedaging, yang kemudian diambil usus halus (ileum) sepanjang 10 cm dengan batas 5 cm dari caeca. Variabel yang diukur adalah populasi bakteri Lactobacillus sp., Salmonella sp. dan Total Koloni Bakteri pada usus halus ayam pedaging. Penghitungan jumlah bakteri menggunakan teknik Total Plate Count dengan media Lactobacillus-MRS, SS dan Nutrient agar yang dilakukan di Laboratorium Biologi Universitas Muhammadiyah Malang. Data hasil penelitian dicatat dan ditabulasi menggunakan program Excel selanjutnya data dianalisis dengan ANOVA dari Rancangan Acak Lengkap (RAL). Apabila terdapat perbedaan pengaruh diantara perlakuan maka dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan’s. Hasil penelitian menunjukkan, penggunaan tepung jangkrik pada level 2% memberikan pengaruh berbeda sangat nyata terhadap populasi Lactobacillus sp. (9,48±0,20 Log CFU/g) dan Total Koloni Bakteri (11,10±0,05 Log CFU/g). Peningkatan taraf penggunaan tepung jangkrik dapat meningkatkan populasi Total Koloni Bakteri, hal ini disebabkan tepung jangkrik mengandung 2-4 LogCFU/g. Penambahan tepung jangkrik juga mendorong pertumbuhan bakteri Lactobacillus, yang di tunjukkan dengan meningkatnya populasi Lactobacillus sp. Penambahan tepung jangkrik dalam pakan menunjukkan hasil tidak berbeda nyata terhadap populasi Salmonella sp. pada usus halus ayam pedaging, namun penambahan tepung jangkrik sebanyak 2% mampu menurunkan jumlah Salmonella sp. (4,85±0,15 Log CFU/g). Peningkatan populasi Lactobacillus sp. menyebabkan pH usus cenderung menjadi asam sehingga menurunkan populasi Salmonella sp., karena Salmonella sp. hanya mampu berkembang optimal pada pH basa. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan tepung jangkrik dalam pakan hingga taraf 2% meningkatkan populasi Lactobacillus sp. dan Total Koloni Bakteri, namun memberikan pengaruh yang sama terhadap populasi Salmonella sp. pada usus halus ayam pedaging. Perlu di kaji lebih dalam mengenai penggunaan tepung jangkrik dalam pakan untuk meningkatkan populasi bakteri dan produktivitas ayam pedaging di masa yang akan datang.