Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Keripik Salak dengan Menggunakan Metode Economic Order Quantity (Studi Kasus di CV. Kajeye Food, Malang)

Main Author: Ilmi, TiaraShahnaz
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/131440/1/1__Cover.pdf
http://repository.ub.ac.id/131440/2/2__Lembar_Persetujuan.pdf
http://repository.ub.ac.id/131440/3/4__Bab_1_-_6.pdf
http://repository.ub.ac.id/131440/4/3__Ringkasan%2C_Daftar_Isi.pdf
http://repository.ub.ac.id/131440/
Daftar Isi:
  • Salak merupakan buah asli Indonesia yang menjadi salah satu komoditas unggulan. Menurut Badan Pusat Statistik, jumlah produksi salak di wilayah Jawa Timur pada tahun 2010 hingga 2014 sebesar 72.765 ton, 104.722 ton, 76.356 ton, 58.778 ton, dan 66.802 ton. Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, salak banyak dimanfaatkan dalam bentuk olahan makanan dan minuman oleh industri kecil dan menengah yang bergerak pada bidang pertanian. Di Jawa Timur, agroindustri mengalami perkembangan yang cukup pesat, khususnya di wilayah Malang. Salah satu agroindustri penghasil keripik buah di Kota Malang adalah CV. Kajeye Food. Keripik salak menjadi salah satu produk unggulan perusahaan karena banyak diminati oleh konsumen. Dalam memproduksi keripik salak, perusahaan membutuhkan ketersediaan bahan baku guna menunjang kelangsungan kegiatan produksi. Adanya manajemen persediaan bahan baku menjadi salah satu faktor yang dapat mendukung kontinyuitas produksi keripik salak. Penerapan manajemen persediaan bahan baku yang kurang baik dapat menyebabkan timbulnya permasalahan bagi perusahaan yaitu terganggungnya kegiatan produksi karena kurangnya persediaan bahan baku atau bertambah besarnya biaya akibat perawatan bahan baku yang berlebih. Oleh sebab itu, perlu dilakukannya studi tentang analisis pengendalian persediaan bahan baku keripik salak agar perusahaan dapat menerapkan pengendalian persediaan bahan baku keripik salak yang ekonomis dan optimal sehingga dapat menekan biaya persediaan yang harus dikeluarkan oleh perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk (1) menganalisis sistem manajemen pengendalian persediaan bahan baku keripik salak pada CV. Kajeye Food, (2) menganalisis perbedaan biaya total persediaan bahan baku keripik salak antara sistem pengendalian persediaan yang digunakan oleh CV. Kajeye Food dengan pengendalian persediaan menggunakan metode EOQ, dan (3) menganalisis persediaan pengaman, titik pemesanan kembali, serta persediaan maksimum dan minimum yang seharusnya dilakukan oleh CV. Kajeye Food. Penelitian ini dilakukan secara purposive dengan memilih informan berdasarkan kriteria tertentu yang telah ditetapkan dan sesuai dengan topik penelitian. Metode analisis data yang digunakan adalah Economic Order Quantity, safety stock, reorder point, serta, persediaan maksimum dan minimum. Rata-rata penggunaan bahan baku keripik salak pada CV. Kajeye Food mencapai 1.722,083 kg per minggu. Dengan menggunakan metode EOQ, perusahaan seharusnya melakukan pemesanan yang ekonomis sebesar 784,64 kg dengan frekuensi pemesanan 2 kali dalam satu minggu. Total biaya persediaan bahan baku keripik salak menggunakan metode EOQ sebesar Rp 1.594.875,94dan terjadi penghematan mencapai 16% dari total biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan sebelumnya. Persediaan pengaman yang seharusnya dilakukan oleh perusahaan sebesar 415,56 kg. Titik pemesanan kembali dilakukan pada saat persediaan bahan baku keripik salak mencapai 510,27 kg. Batas persediaan ii maksimum yang perlu diperhatikan sebesar 1.164,2kg dan batas persediaan minimum bahan baku keripik salak yang ada dalam gudang sebesar 94,71 kg. Kata Kunci : analisis persediaan bahan baku, metode economic order quantity, safety stock, reorder point, persediaan maksimum, persediaan minimum.