Mutu Gizi dan Organoleptik Formulasi Food bar Tepung Bekatul dan Tepung Jagung Sebagai Alternatif Pangan Darurat
Daftar Isi:
- Pangan darurat merupakan pangan yang dalam keadaan darurat diharapkan dapat memenuhi kebutuhan sebesar 233-250 kkal/50 gram food bar. Salah satu contoh produk pangan darurat adalah makanan padat (food bar). Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan makanan padat dapat berasal dari tepung bekatul dan tepung jagung.Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui formulasi food bar dari tepung bekatul dan tepung jagung yang sesuai syarat pangan darurat dan daya terima produk. Penelitian ini menggunakan desain true experiment dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Variabel bebasnya adalah penggunaan tepung gandum (100%) dan penggunaan tepung bekatul : tepung jagung (10:90, 20:80, 30:70, 40:60, 50:50), sedangkan variabel terikatnya adalah nilai kandungan zat gizi makro (protein, lemak, karbohidrat) dan mutu fisik (tekstur, rasa , warna, aroma). Uji yang dilakukan adalah uji Kruskall Wallis dan uji Man Whitney dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa formulasi makanan padat berbahan baku tepung bekatul dan tepung jagung memberikan pengaruh yang tidak signifikan terhadap parameter mutu gizi protein (p=0,187), lemak (p=0,852), karbohidrat (p=0,114), akan tetapi memberikan pengaruh yang signifikan terhadap parameter mutu organoleptik rasa (p=0,004), aroma (p=0,016), tekstur (p=0,005), warna (p=0,004). Maka food bar yang tepat sesuai syarat pangan darurat dan baik daya terimanya adalah food bar dengan tepung bekatul : tepung jagung (10:90) yang mengandung energi 232,43 kkal, protein 6,35 gram, lemak 9,41 gram dan karbohidrat 30,58 gram dalam 50 gram bahan serta memiliki tingkat kesukaan “suka” pada rasa, aroma dan tekstur, dan tingkat kesukaan “sangat suka” pada warna.