Daftar Isi:
  • Geofagi adalah kebiasaan manusia yang mengkonsumsi senyawa tidak lazim, seperti batuan atau tanah liat. Tanah liat adalah bahan non kalori, namun pemanfaatan tanah liat sebagai makanan masih jarang.Rumput laut merupakan bahan pangan yang rendah kalori, memiliki serat yang tinggi serta rendah lemak.Oleh karena itu dapat dibuat cookies tanah liat dan rumput laut yang rendah energi tetapi tinggi serat sehingga bermanfaat untuk penderita obesitas. Pemanggangan merupakan tahap penting dalam proses pembuatan cookies. Suhu dan waktu adalah hal yang perlu diperhatikan dalam proses pemanggangan. Suhu yang terlalu rendah atau pun terlalu tinggi dapat mempengaruhi mutu gizi dan mutu fisik cookies. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruhsuhu dan waktu pada pembuatan cookies berbasis tanah liat dan rumput laut merah (Kappaphycus alvarezii)terhadap kandungan protein, lemak dan kerenyahan produk.Penelitian ini menggunakan Rancangan Perlakuan dan Replikasi dengan 6 taraf perlakuan dan 2 kali pengulangan. Untuk pembuatan cookies berbasis tanah liat dan rumput laut digunakan suhu 1100C, 1200C dan 1300C dengan waktu 25 menit dan 30 menit.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembuatan cookies berbahan dasar tanah liat dan rumput laut merah dengan suhu dan waktu yang berbeda menghasilkan kandungan protein, lemak dan kerenyahan yang berbeda pula. Secara umum, semakin tinggi suhu semakin meningkat pula kandungan protein, lemak dan kerenyahannya. Kesimpulan yang didapat adalah kandungan protein optimal adalah (11,08 ± 0,234)% pada suhu 1200C dengan waktu 25 menit. Kandungan lemak optimal adalah (16,37 ± 0,234)% pada suhu 1300C dengan waktu 30 menit. Kerenyahan optimal adalah (12,7 ± 2,889) N pada suhu 1300C dengan waktu 30 menit.Perlakuan terbaik untuk pembuatan cookies tanah liat dan rumput laut adalah suhu 1200-1300C dengan waktu 25 menit.Perlu adanya penelitian keamanan pangan dan mutu organoleptik agar cookies tanah liat dan rumput laut merah dapat disebarluaskan ke masyarakat.