PENGARUH JENIS DAN KONSENTRASI PENAMBAHAN BERBAGAI TEPUNG PENSTABIL TERHADAP KUALITAS DODOL LABU KUNING (Cucurbita moschata)
Main Author: | Lindi Pratiwi, Misteria |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2007
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/8730/1/PENGARUH_JENIS_DAN_KONSENTRASI_PENAMBAHAN_BERBAGAI_TEPUNG_PENSTABIL_TERHADAP_KUALITAS_DODOL_LABU_KUNING.pdf http://eprints.umm.ac.id/8730/ |
Daftar Isi:
- Dodol labu kuning adalah dodol yang diolah dengan menggunakan bahan dasar labu. Dimana komponen nutrien pada labu yaitu karbohidrat 6,60 gr, protein 1,10 gr, lemak 0,30 gr, Air 91,20gr. Harganya murah serta labu ini mempunyai kandungan gizi yang lengkap serta tahan lama kurang lebih 4-6 bulan , dan pada musim-musim tertentu mnegalami over produksi dikarenakan selama ini buah ini hanya menjadi idola di bulan puasa sebagai menu untuk berbuka puasa. Sehingga konsumen menurun dan harga pasar turun maka dibuat produk alternatif untuk memanfaatkan buah yang kaya gizi ini secara optimal yaitu dengan membuat dodol labu kuning. Agar kualitas dodol yang dihasilkan baik maka diperlukan beberapa bahan penstabil. Sehingga perlu diketahui kombinasi yang tepat antara berbagai bahan penstabil serta konsentrasi yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kombinasi penambahan bahan penstabil dan konsentrasi yang tepat terhadap kualitas dodol labu kuning, dalam hal ini kadar karbohidrat, kadar air, kadar lemak dan protein dan organoleptik. Jenis penelitian ini adalah true experimen dengan menggunakan 2 faktor, faktor pertama 3 lefel yaitu jenis bahan penstabil (tepung ketan, Tepung tapioka, Dan tepung Gaplek), sedangkan faktor kedua konsentrasi yaitu (40%, 50%, dan 60%). Masing-masing diulang sebanyak 3 kali.Data yang diambil 4 macam yaitu kadar karbohidrat, kadar lemak, kadar protein dan kadar air dan sifat organoleptik (Rasa, warna, Aroma, Tekstur). Data yang diperoleh diuji dahulu dengan uji Normalitas (Liliefors), dan uji Homogenitas (Bartlett), dan diteruskan dengan uji anava 2 faktor, untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan pengaruh dari perlakuan yang diberikan, dan untuk mengetahui perlakuan mana yang berbeda maka digunakan uji Duncan’s. Sedangkan untuk data uji organoleptik digunakan rancangan anava 2 faktor sama subyek. Hasil uji statistik dengan menggunakan anava 2 jalur diperoleh kesimpulan ada perbedaan kualitas kadar karbohidrat, kadar protein, kadar lemak, kadar air, dan organoleptik melalui kombinasi jenis dan konsentrasi bahan penstabil. Dari hasil penelitian perlakuan A2B3 menghasilkan kadar karbohidrat tertinggi yaitu 46,853%, Kadar protein tertinggi terdapat pada perlakuan A1B3 yaitu 9,850%, Kadar air terendah terdapat pada perlakuan A1B3 yaitu 24,807%, dan kadar lemak tertinggi terdapat pada perlakuan A3B3 dan A1B3 yaitu 16.730%, dan untuk sifat organoleptik yang diuji dengan menggunakan anava sama subyek diperoleh kesimpulan bahwa tidak ada perbedaan pada rasa, warna, aroma dan tekstur.