UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN TEPUNG UBI JALAR DARI BEBERAPA VARIETAS DENGAN VARIASI PROSES PENGERINGAN DAN APLIKASINYA PADA SIFAT ORGANOLEPTIK BAKPAO SEBAGAI SUMBER BELAJAR BIOLOGI
Main Author: | PUTRI, PUTRI |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/37884/1/jiptummpp-gdl-putri20131-52145-1-pendahul-n.pdf http://eprints.umm.ac.id/37884/2/jiptummpp-gdl-putri20131-52145-2-babi.pdf http://eprints.umm.ac.id/37884/3/jiptummpp-gdl-putri20131-52145-3-babii.pdf http://eprints.umm.ac.id/37884/4/jiptummpp-gdl-putri20131-52145-4-babiii.pdf http://eprints.umm.ac.id/37884/ |
Daftar Isi:
- Ubi jalar merupakan tanaman yang tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Ubi jalar mengandung senyawa antioksidan yang terdiri dari betakaroten dan antosianin sehingga biasa digunakan sebagai pewarna, selain itu ubi jalar juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pangan berupa tepung ubi jalar. Pengolahan menjadi tepung ubi jalar dilakukan melalui proses pengeringan berupa panas yang diduga akan mempengaruhi aktivitas antioksidan suatu bahan pangan serta sifat organoleptik olahan bahan tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antioksidan pada tepung ubi jalar dari beberapa varietas dengan variasi proses pengeringan dan aplikasinya pada sifat organoleptik bakpao, serta pemanfaatannya sebagai sumber belajar biologi. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen dengan pre-experimental design. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 1 Juli 2017 – 4 Agustus 2017 dengan metode uji DPPH 0,2 mM untuk uji aktivitas antioksidan dan skala hedonik untuk uji organoleptik. Proses pengeringan tepung ubi jalar dilakukan dengan pengeringan alami dengan suhu 25-32o selama 7 jam dan pengeringan buatan menggunakan oven dengan suhu 60o selama 4 jam. Data dari kedua uji tersebut dianalisis menggunakan uji Independent T-test dengan α= 0,05. Hasil penelitian dari uji aktivitas antioksidan menunjukkan bahwa tepung ubi jalar kuning dan ungu memiliki aktivitas antioksidan lebih tinggi dengan proses pengeringan alami yaitu 94%, sedangkan tepung ubi jalar oranye memiliki aktivitas antioksidan lebih tinggi dengan proses pengeringan buatan yaitu 54,75%. Uji organoleptik yang dilakukan pada bakpao secara keseluruhan menunjukkan tingkat kesukaan panelis lebih tinggi pada bakpao tepung ubi jalar dengan proses pengeringan buatan. Hasil penelitian tersebut dimanfaatkan sebagai sumber belajar berupa langkah-langkah pembuatan tepung ubi jalar untuk SMP kelas VIII dengan materi “zat aditif (alami dan buatan) dalam makanan dan minuman”.