Pengaruh Self-Expressive, Kepercayaan Merek, dan Nilai Hedonis Merek yang Menghasilkan Cinta Merek Terhadap Word of Mouth (WOM) dan Electronick Word of Mouth (E-WOM) Konsumen pada Penikmat Kopi Starbucks di Wilayah Universitas Kristen Maranatha
Daftar Isi:
- Setiap orang memiliki kebutuhan yang berbeda-beda dan juga pemilihan merek yang berbeda-beda. Saat proses mengonsumsi suatu merek secara berulang-ulang dilakukan maka akan timbul kenyaman terhadap merek tersebut. Saat seseorang sudah nyaman dengan suatu merek maka akan muncul cinta merek. Ada 3 perilaku konsumen yang dapat menyebabkan cinta merek muncul terhadap suatu merek yaitu, self-expressive, kepercayaan merek, dan nilai hedonis suatu merek. Lalu, seluruh merek pasti menginginkan positif word of mouth (WOM) keluar dari konsumen setelah memakai merek tersebut. Lalu, dengan adanya kemajuan terknologi masa kini dan internet merupakan hal yang utama, maka merek ingin positif electronic word of mouth (E-WOM) juga dilakukan dan E-WOM menjadi sangat penting. Maka dari itu, dilakukan penelitian yang bertujuan untuk menguji pengaruh self-expressive, kepercayaan merek, nilai hedonis merek yang merupakan bagian dari cinta merek terhadap word of mouth (WOM) dan electronic word of mouth (E-WOM). Objek yang peneliti ambil adalah Starbucks Coffee di kota Bandung. Sampel yang di ambil adalah seluruh orang dan mahasiswa di wilayah Universitas Kristen Maranatha yang sudah pernah mengonsumsi kopi Starbucks minimal 1x dalam sebulan. Sampel yang didapatkan sebanyak 273 sampel dengan metode Purposive Samping. Penelitian ini diuji dengan menggunakan metode Regresi dengan mediasi. Dari sebelas hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini terdapat tiga hipotesis yang memiliki hasil tidak berpengaruh signifikan yaitu kepercayaan merek dengan E-WOM karena memiliki sig. 0.508, lalu nilai hedonis merek terhadap WOM karena memiliki sig. 0.214, dan nilai hedonis merek terhadap E-WOM dengan sig. 0.477.