Evaluasi dan perbaikan kualitas dengan metode taguchi (studi kasus pada perusahaan rokok "x")
Main Author: | Megawati, Ricke |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2005
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.wima.ac.id/2239/1/ABSTRAK.pdf http://repository.wima.ac.id/2239/2/BAB%201.pdf http://repository.wima.ac.id/2239/3/BAB%202.pdf http://repository.wima.ac.id/2239/4/BAB%203.pdf http://repository.wima.ac.id/2239/5/BAB%204.pdf http://repository.wima.ac.id/2239/6/BAB%205.pdf http://repository.wima.ac.id/2239/7/BAB%206.pdf http://repository.wima.ac.id/2239/ |
Daftar Isi:
- Perusahaan Rokok "X" merupakan perusahaan yang memproduksi berbagai jenis rokok. Karena banyak sekali produsen rokok di Indonesia ini, maka supaya dapat bersaing di pasaran, perusahaan harus dapat menghasilkan produk berkualitas. Penelitian yang dilakukan pada skripsi ini adalah untuk menganalisa sistem kualitas yang ada di perusahaan, serta memberikan masukan dan saran untuk perbaikan. Adapun metode yang digunakan untuk menganalisa adalah SQC (Statistical Quality Control) dan Metode Taguchi. Dari pengolahan data yang telah dilakukan didapatkan nilai indeks kapabilitas untuk masing-masing karakteristik kualitas. Untuk berat rokok pada spesifikasi awal didapatkan nilai Cp sebesar 3,97 dan Cpk sebesar 3,5 sedangkan pada spesifikasi baru nilai Cp sebesar 2,92 dan Cpk sebesar 2,45. Untuk kadar nikotin pada spesifikasi awal didapatkan nilai Cp sebesar 1,22 dan Cpk sebesar 1,00 sedangkan pada spesifikasi baru nilai Cp sebesar 1,07 dan Cpk sebesar 0,85. Untuk kadar tar pada spesifikasi awal didapatkan nilai Cp sebesar 1,24 dan Cpk sebesar 0,69 sedangkan pada spesifikasi baru nilai Cp sebesar 1,09 dan Cpk sebesar 0,54. Dari pengolahan dengan metode Taguchi didapatkan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kadar nikotin dan kadar tar rokok. Untuk kadar nikotin rokok faktor yang paling berpengaruh adalah tembakau jenis GG A, yang menghasilkan prosentase kontribusi sebesar 45,46 % . Sedangkan untuk kadar tar yang paling berpengaruh adalah saos casing jenis LCR pasta, yang menghasilkan prosentase kontribusi sebesar 47,66 %. Untuk memperbaiki kualitas dan agar dapat memenuhi standarisasi dari Departemen Kesehatan maka diharapkan perusahaan dapat terus memantau kadar nikotin dan tar yang ada pada tiap batang rokok. Dan sesuai dengan hasil pengolahan dan analisa, maka perusahaan sebaiknya menggunakan komposisi bahan baku yang optimal untuk menghasilkan rokok yang berkualitas.