OPTIMALISASI PENGGUNAAN BIBIT KEFIR DALAM PENENTUAN KADAR PROTEIN PADA PEMBUATAN KEFIR DARI SUSU KACANG HIJAU (Vigna radiata) MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS

Main Author: Juwita Ningsih,
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://repository.uin-suska.ac.id/6015/1/FM.pdf
http://repository.uin-suska.ac.id/6015/2/BAB%20I.pdf
http://repository.uin-suska.ac.id/6015/3/BAB%20II.pdf
http://repository.uin-suska.ac.id/6015/4/BAB%20III.pdf
http://repository.uin-suska.ac.id/6015/5/BAB%20IV.pdf
http://repository.uin-suska.ac.id/6015/6/BAB%20V.pdf
http://repository.uin-suska.ac.id/6015/7/EM.pdf
http://repository.uin-suska.ac.id/6015/
Daftar Isi:
  • Kefir merupakan salah satu produk fermentasi susu yang dibuat dengan menambahkan bibit kefir (kefir grains) yang diinkubasi selama 24-48 jam. Bibit kefir mengandung sejumlah mikroba yaitu bakteri asam laktat (BAL) dan khamir (ragi).Selain susu hewani, kefir juga dapat dibuat dari susu nabati seperti susu kacang-kacangan. Susu kacang hijau mempunyai potensi untuk digunakan sebagai bahan baku pembuatan kefir, karena kandungan protein kacang hijau menempati posisi ketiga setelah kacang kedelai dan kacang tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar bibit kefir yang optimum untuk menghasilkan konsentrasi protein tertinggi kefir susu kacang hijau. Selain itu penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui berapa kadar protein dari kefir susu kacang hijau. Pada penelitian ini terdapat tiga kelompok sampel dengan variasi konsentrasi bibit kefir (5%, 10% dan 15%), dan masing-masing kelompok sampel terdiri dari tiga kali pengulangan. Pengukuran kadar protein kefir susu kacang hijau menggunakan spektrofotometri UV-Vis. Analisis data menggunakan uji Anova Satu Arah dilanjutkan dengan uji Tukey’s HSD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar protein tertinggi diperoleh pada penambahan bibit kefir sebesar 10% dengan kadar protein mencapai 4,446%, kemudian bibit kefir 5% dengan kadar protein 3,665% dan kadar protein terendah diperoleh pada penambahan bibit kefir 15% yaitu 3,641%. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kadar bibit kefir optimal untuk mendapatkan konsentrasi protein tertinggi diperoleh pada penambahan bibit kefir 10%.