PEMBUATAN BEKASAM CUMI-CUMI (Loligo sp) DENGAN VARIASI PEMBERIAN GARAM (NaCl) DAN BERAS GONGSENG (Oriza sativa) TERHADAP PENERIMAAN KONSUMEN
Main Author: | Hadinoto, Sugeng; Balai Riset dan Standardisasi Industri Ambon |
---|---|
Format: | Article info application/pdf Journal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Balai Riset dan Standardisasi Industri Ambon
, 2013
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://ejournal.kemenperin.go.id/bpbiam/article/view/2007 http://ejournal.kemenperin.go.id/bpbiam/article/view/2007/1585 |
Daftar Isi:
- Selama ini dikenal produk bekasam yang dibuat hanya dari ikan-ikan air tawar, seperti bekasam ikanbetok dan bekasam ikan sepat. Bertolak dari hal tersebut, maka dirasa perlu untuk membuat suatu produk fermentasi (bekasam) dengan menggunakan bahan mentah yang berasal dari hasil laut (cumi-cumi). Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan konsentrasi garam (NaCl) dan beras gongseng (Oriza sativa) yang optimum pada pembuatan bekasam cumi-cumi sehingga diharapkan produk bekasam cumi-cumidapatditerima oleh masyarakat, sedangkan kegunaan dari penelitian ini adalah untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas penyimpanan, selain itu juga untuk diversifkasi produk olahan cumi-cumi. Dari hasil uji organoleptik didapat nilai rata-rata tertinggi darimasing-masing spesifkasi warna, aroma, rasa dan tekstur adalah 3,95 (A1B1), 3,95 (A1B2), 4,15 (A2B1), 4,1 (A1B2). Pada spesifkasi warna dan aroma menunjukkan hasil tidak berbeda nyata antar perlakuan, untuk spesifkasi rasa menunjukkan hasil berbeda sangat nyata untuk spesifkasi tekstur menunjukkan hasil berbeda nyata. Panelis cenderung menyukai bekasam cumi-cumi denganpenambahan 15% garam dan 60% beras gongseng yang memiliki cita rasa yang khas keasam-asaman dengan pH 5,65. Hasil penelitian terhadap parameter kimia dapat disimpulkan bahwa pengolahan bekasam cumi-cumi dengan menggunsakan variasi garam dan beras gongseng tidak berpengaruh terhadap kadar protein dan kadar air tetapi berpengaruh nyata terhadap pH.