SIFAT FISIK MAKANAN PADAT (FOODBAR) BERBASIS TEPUNG KOMODITAS LOKAL
Main Author: | Nuraisyah, Anni |
---|---|
Format: | Article info application/pdf Journal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Wakil Rektor 3, Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat dan Publikasi, Universitas Teknologi Sumbawa
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://jurnal.uts.ac.id/index.php/Tambora/article/view/568 http://jurnal.uts.ac.id/index.php/Tambora/article/view/568/408 |
Daftar Isi:
- Consumption of fast food continuously can be detrimental to human health. An effective solution is to make innovative food that is able to meet the adequacy of nutrition, one of which is foodbar. The raw materials used in the manufacture of foodbar come from local commodities which are flourished, including sweet potatoes, green beans and Moringa and added porang to unite the three ingredients. Yellow sweet potato flour contains 77.7% carbohydrates with high digestibility (98%), while Moringa leaf flour contains 27.1 grams / 100 grams protein. Mung bean flour is used as a flavoring agent, while porang flour which is rich in glucomannan acts as a binder agent to produce foodbar products that are not easily destroyed. The treatment in this study used two factors, namely the composition of the composite flour and the composition of the addition of porang. Observations made include physical properties including water content, volume expansion, kamba density and texture of the foodbar. The best treatment on the foodbar was the combination treatment of 100 grams of yellow sweet potato flour (40 grams) green bean flour (60 grams) moringa leaf flour and (4%) porang (P3T1).
- Konsumsi makanan cepat saji secara terus menerus dapat merugikan kesehatan manusia. Solusi efektif yaitu dengan membuat makanan inovatif yang mampu memenuhi kecukupan gizi salah satunya yaitu foodbar. Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan foodbar berasal dari komoditas lokal yang ditepungkan, antara lain ubi jalar, kacang hijau dan kelor serta ditambahkan porang untuk menyatukan ketiga bahan tersebut. Tepung ubi ubi jalar kuning mengandung karbohidrat 77,7% dengan nilai cerna tinggi (98%), sedangkan tepung daun kelor mengandung protein 27,1 gram/ 100 gram. Tepung kacang hijau digunakan sebagai pemberi cita rasa, sedangkan tepung porang yang kaya dengan glukomannan berperan sebagai binder agent untuk menghasilkan produk foodbar yang tidak mudah hancur. Perlakuan pada penelitian ini dengan menggunakan dua faktor, yaitu komposisi tepung komposit dan komposisi penambahan porang. Pengamatan yang dilakukan yaitu sifat fisik meliputi kadar air, ekspansi volume, densitas kamba dan tekstur dari foodbar. Perlakuan terbaik pada foodbar pada kombinasi perlakuan 100 gram tepung ubi jalar kuning (40 gram) tepung kacang hijau (60 gram) tepung daun kelor dan (4 %) porang (P3T1).