PERBANDINGAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA YANG DIAJAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBING PROMPTING DAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DI SMP NEGERI 92 JAKARTA
Daftar Isi:
- Lutviyah Hidayati. Perbandingan Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Siswa yang Diajar Menggunakan Model Pembelajaran Probing Prompting dan Model Pembelajaran Problem Based Learning di SMP Negeri 92 Jakarta. Skripsi. Jakarta: Program Studi Pendikan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Jakarta, 2017. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui model pembelajaran yang lebih sesuai untuk meningkatkan kemampuan pemahaman konsep matematis siswa dengan membandingkan model pembelajaran probing prompting dengan model pembelajaran problem based learning. Penelitian ini dilaksanakan di kelas VIII SMP Negeri 92 Jakarta tahun ajaran 2016/2017 pada bulan Februari hingga Maret 2017. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik two stage sampling dengan purposive sampling pada tahap pertama dan cluster random sampling pada tahap kedua. Kedua kelas eksperimen yang terpilih berasal dari dua populasi yang berdistribusi normal, memiliki varians yang homogen dan mempunyai kesamaan rata-rata. Instrumen penelitian yang digunakan adalah soal tes kemampuan pemahaman konsep matematis pada pokok bahasan garis singgung lingkaran, instrumen terdiri dari 7 soal berbentuk uraian. Instrumen tersebut telah melalui uji validitas isi, validitas konstruk dan validitas empirik sebelum digunakan. Perhitungan reliabilitas menggunakan Cornbach’s Alpha dan diperoleh koefisien reliabilitas sebesar 0,6743 dengan kategori tinggi. Berdasarkan hasil penelitian, kelas eksperimen I (pembelajaran probing prompting) dan kelas eksperimen II (pembelajaran problem based learning) berdistribusi normal dan memiliki varians yang sama. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji-t pada taraf signifikansi α = 0,05. Berdasarkan perhitungan diperoleh thitung = 1,7643 dan ttabel = 1,669 sehingga thitung > ttabel, maka Ho ditolak. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kemampuan pemahaman konsep matematis siswa yang belajar dengan menggunakan model pembelajaran probing prompting lebih tinggi dari pada siswa yang belajar menggunakan model pembelajaran problem based learning.