Analisis Preferensi Konsumen Terhadap Atribut Produk Susu “DAU” Dengan Model Kano (Studi Kasus di KUD “DAU” Sengkaling Malang)

Main Author: Dewa, Dimas Esa
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/4387/
Daftar Isi:
  • Perubahan yang terjadi dalam kebutuhan minuman sangat berhubungan dengan perubahan industri minuman. Dalam perkembangannya saat ini kebutuhan minuman dengan berbagai bentuk dan rasa telah dijadikan sebagai sarana usaha untuk mencari penghasilan. Koperasi Unit Desa (KUD) “DAU” ikut ambil bagian dalam bisnis minuman susu yang perkembangannya cukup pesat di kota Malang. Koperasi Unit Desa (KUD) “DAU” merupakan salah satu perusahaan yang memproduksi susu segar dan susu pasteurisasi. Susu pasteurisasi di KUD “DAU” ada lima macam rasa yaitu rasa coklat, rasa strawberry, rasa mocca, rasa melon, dan rasa durian. KUD “DAU” mampu memproduksi susu pasteurisasi kurang lebih 3.000 cup/hari. Pemahaman atas kepuasan pelanggan pada akhirnya akan dapat memenuhi ekspetasi konsumen yang langsung mempengaruhi kinerja penjualan. Oleh karena itu, perlu adanya pengukuran dalam rangka melakukan penyesuaian terhadap karakteristik konsumsi orang Malang. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis preferensi konsumen terhadap atribut produk dan faktor apa yang perlu untuk dilakukan perbaikan beserta masukan dari konsumen untuk KUD “DAU” dalam upaya untuk meningkatkan daya beli. Model Kano adalah model yang dapat mengklasifikasikan tiap-tiap atribut dari produk berdasarkan pengamatan konsumen dan akibatnya berpengaruh terhadap kepuasan konsumen. Model Kano merupakan suatu model yang bertujuan mengkategorikan atribut–atribut dari produk atau jasa berdasarkan seberapa baik produk atau jasa tersebut mampu memuaskan kebutuhan pelanggan. Hasil kategori yang diperoleh dari tingkat kepuasan konsumen dengan menggunakan metode kano adalah kategori attractive, kategori indifferent, kategori one dimensional. Nilai IBT yang tertinggi dari semua atribut KUD “DAU” yaitu atribut informasi kehalalan produk dengan nilai IBT 0,67. Atribut tersebut memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap kepuasab konsumen. Atribut yang harus ada pada KUD “DAU” dan harus diperbaiki adalah atribut tentang informasi kehalalan produk. Nilai IWT dari atribut ini yaitu -0,66, dengan adanya atribut ini tentunya produk akan disukai oleh para konsumennya.