Pengaruh Pemberian Tepung Garut (Maranta Arundinaceae L) Pada Minuman Kefir Berbasis Susu Sapi (Kefir Sinbiotik) Terhadap Daya Hambat Bakteri Patogen Salmonella Typhi Tugas Akhir
Main Author: | Pamungkas, Rizqy Amanatul Husna |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/4208/ |
Daftar Isi:
- Berdasarkan data dari WHO 2013, penderita demam tifoid di Indonesia telah mencapai 81%. Salah satu penanggulangan kuratif yang dilakukan adalah dengan pemberian antibiotik. Namun, penggunaan antibiotik sering terjadi secara irasional, sehingga menimbulkan resistensi antibiotik. Pada tahun 2014 resistensi antibiotik di Indonesia diketahui mencapai 700.000 jiwa. Probiotik dalam kefir dapat mengeluarkan senyawa organik yang bersifat antibakteri. Senyawa tersebut dipengaruhi oleh viabilitas probiotik. Cara meningkatkan viabilitas probiotik yaitu dengan pemberian prebiotik. Salah satu sumber prebiotik adalah umbi garut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung garut pada kefir berbasis susu sapi terhadap pertumbuhan Salmonella Typhi. Penelitian eksperimental ini menggunakan metode difusi sumuran. Sampel yang digunakan adalah kefir berbasis susu sapi dengan 4 perlakuan, yaitu p0 (penambahan tepung garut 0%), p1 (penambahan tepung garut 2,5%), p2 (penambahan tepung garut 5%), p3 (penambahan tepung garut 7,5%) dengan pengulangan 5 kali setiap perlakuan. Hasil penelitian menunjukan kefir berbasis susu sapi dengan penambahan tepung garut mampu menghambat pertumbuhan Salmonella Typhi dengan diameter zona inhibisi 12,5-16,2 mm. Hasil analisis dengan uji Kruskal Wallis menunjukan nilai p = 0,51 (p > 0,05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak ada perbedaan yang signifikan pada diameter hambatan pertumbuhan bakteri Salmonella Typhi dari perlakuan penambahan tepung garut berbagai konsentrasi ke dalam kefir berbasis susu sapi.