Daftar Isi:
  • Museum Blambangan merupakan salah satu objek wisata untuk menambah wawasan dan pengetahuan yang didalamnya terdapat benda-benda warisan budaya. Akan tetapi seiring bergantinya waktu, terjadi perubahan minat pengunjung yang semakin menurun terlebih bagi para siswa. Hal ini dipengaruhi oleh semakin majunya teknologi sehingga mereka beranggapan bahwa datang ke museum adalah hal yang membosankan. Sehingga dalam proyek skripsi ini, berinisiatif untuk membuat aplikasi augmented reality untuk mengenalkan benda-benda museum sehingga terlihat menarik. Karena augmented reality tersebut merupakan teknologi yang meggabungkan dunia nyata dan dunia maya, selain itu augmented reality ini merupakan salah satu teknologi yang berkembang dan sangat diminati saat ini. Pembangunan aplikasi ini menggunakan metode yang diadaptasi dari model Agile SDLC, dimana metode tersebut memiliki 7 fase yang terdiri dari studi literatur, analisis kebutuhan, perancangan sistem, implementsi, pengujian sistem, deployment sistem, dan kesimpulan. Pengujian fungsionalitas dilakukan sesuai dengan kasus uji pada masing-masing kebutuhan fungsional. Hasil pengujian fungsionalitas menunjukan bahwa kebutuhan fungsional telah terpenuhi oleh sistem. Hasil dari pengujian usabilitas dengan memberikan kuesioner System Usability Scale (SUS) kepada responden pengunjung museum dan staf museum, memperoleh hasil kepuasan pengunjung mendapat 86% terhadap aplikasi. Dari nilai tersebut dapat disimpulkan bahwa aplikasi ini dapat membantu pengenalan benda museum kepada pengunjung museum. Pengujian kompatibilitas menunjukkan bahwa validitas kerja dari fitur-fitur ini dapat dijalankan dengan baik.