Studi Kelayakan Usaha Santan Hasil Olahan Alat Preservasi Non-Thermal di Kota Malang

Main Authors: Icshan, Firman, Dr. Ir. Sandra Malin Sutan,, M.P, Dr. Mochamad Bagus Hermanto,, S.TP., M.Sc
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2022
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/196110/1/Firman%20Ichsan.pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/196110/
Daftar Isi:
  • Kelapa sebagai tanaman yang tersebar luas di Indonesia, menghasilkan daging buah yang mempunyai potensi yang tinggi untuk dikembangkan sebagai bahan baku pangan bernilai. Santan sebagai salah satu bentuk olahan dari kelapa. Santan kelapa merupakan cairan putih kental hasil ekstraksi dari kelapa yang dihasilkan dari kelapa yang diparut dan kemudian diperas bersama air. Santan sangat mudah ditumbuhi oleh mikroorganisme yang dapat merusak dikarenakan santan mempunyai kandungan air, lemak dan protein yang cukup tinggi. Terdapat sebuah inovasi alat preservasi santan yang mengkombinasikan sinar ultraviolet dan radiasi ultrasonik yang dapat meningkatkan umur simpan santan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kelayakan suatu usaha dengan menggunakan alat tersebut dan apabila terjadi penurunan pendapatan hingga titik tertentu masih tetap layak untuk dijalankan. Metode penelitian dilakukan dengan studi literature dan pengujian analisis kelayakan berdasarkan dengan NPV, IRR, B/C ratio, dan Break Event Point (BEP). Serta analisis sensitivitas dengan metode switching value (nilai pengganti) jika terjadi penurunan pendapatan. Hasil menunjukan bahwa usaha dengan menggunakan inovasi alat preservasi santan non-thermal terkontrol yang mengkombinasikan sinar ultraviolet dan radiasi ultrasonik dikatakan layak untuk dijalankan. Hal ini dibuktikan dengan nilai NPV adalah Rp. 137.827.712, IRR menunjukan nilai 23,88%, B/C ratio bernilai 1,4 dan BEP unit dan rupiah sebesar 6.997 unit dan Rp. 90.855.685. Serta akan tetap layak untuk dijalankan dan mampu bertahan jika mengalami beberapa perubahan dalam analisis, seperti naiknya harga bahan baku 10% tiap tahun, naiknya biaya tenaga kerja 10% setiap tahun, dan naiknya biaya produksi 5% setiap tahun.