Pengaruh Penambahan Carboxymethyl Cellulose (Cmc) terhadap Kualitas Serbuk Albumin Ikan Gabus (Channa striata) Dari Tambak Leran, Manyar, Gresik, Jawa Timur

Main Authors: Putri, Riska Sulistianti, Prof. Dr. Ir. Eddy Suprayitno, M.S
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2022
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/194789/1/Riska%20Sulistianti%20Putri.pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/194789/
Daftar Isi:
  • Indonesia memiliki potensi produksi sumberdaya perikanan yang besar. Salah satu potensi hasil perikanan yang layak untuk dimanfaatkan lebih lanjut yakni ikan gabus dengan kandungan kadar albuminnya yang cukup tinggi. Albumin adalah protein globular yang terdiri dari rantai polipeptida tunggal dari 585 residu asam amino dan memiliki berat molekul sekitar 66 kDa. Albumin ikan gabus yang banyak dijual berupa cairan. Karakteristik cair memiliki stabilitas yang kurang baik, tidak efisien dan cenderung menyebabkan penurunan mutu yang lebih besar sehingga diperlukan upaya untuk meningkatkan mutu yaitu dengan menyerbukkan ekstrak ikan gabus. Dalam proses penyerbukan ikan gabus dibutuhkan suatu bahan pengisi yang digunakan untuk menghasilkan serbuk yang memiliki fungsi melindungi senyawa aktif target, mengurangi kehilangan senyawa aktif selama proses pengeringan dan meningkatkan rendemen produk. Salah satu bahan pengisi yang dapat dimanfaatkan adalah carboxymethyl cellulose (CMC). Rumusan masalah dari penelitian ini yakni bagaimana pengaruh penambahan carboxymethyl cellulose (CMC) terhadap kualitas serbuk albumin ikan gabus (Channa striata)? dan berapakah konsentrasi carboxymethyl cellulose (CMC) yang optimal untuk menghasilkan kualitas serbuk albumin ikan gabus (Channa striata) yang terbaik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan CMC terhadap kualitas serbuk albumin ikan gabus dengan metode vacuum drying dan untuk mengetahui konsentrasi carboxymethyl cellulose (CMC) yang optimal untuk menghasilkan kualitas serbuk albumin ikan gabus (Channa striata) yang terbaik. Hipotesis dari penelitian ini yakni diduga terdapat pengaruh penambahan carboxymethyl cellulose (CMC) terhadap kualitas serbuk albumin ikan gabus dan diduga konsentrasi 3% carboxymethyl cellulose (CMC) akan menghasilkan kualitas serbuk albumin ikan gabus terbaik. Penelitian pendahuluan menggunakan penambahan konsentrasi CMC 1%;2%;3% dengan parameter uji rendemen, kadar air dan kadar albumin. Metode yang digunakan pada penelitian utama yaitu metode eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) menggunakan 4 perlakuan penambahan CMC (2%;3%,5%) dan 6 kali ulangan. Data hasil dianalisis dengan ANOVA (Analysis of Variance) untuk mengetahui pengaruh perlakuan terhadap respon parameter yang dilakukan, dengan uji F pada taraf 5% dan jika didapatkan hasil yang berbeda nyata maka dilakukan uji Tukey pada taraf 5%. Dari hasil penelitian pendahuluan didapatkan nilai rendemen tertinggi pada penambahan CMC 5% yaitu 8,7%, kadar air terendah pada penambahan CMC 3% dengan nilai 1,1 dan kadar albumin tertinggi yaitu 3,38% pada penambahan CMC 3%. Oleh karena itu diambil konsentrasi CMC 3% dan 5% sebagai acuan konsentrasi penelitian utama. Hasil penelitian utama menunjukkan terdapat pengaruh penambahan CMC terhadap kualitas serbuk albumin yang meliputi rendemen, kadar air, kadar protein, kadar abu, daya serap air, kadar albumin, dan kadar lemak. Penentuan perlakuan terbaik dengan menggunakan metode indeks efektifitas De Garmo. Didapatkan perlakuan terbaik yaitu penambahan CMC 3% dengan rendemen 5,99%, kadar air 5,47%, kadar protein 32,55%, kadar abu 3,3%, daya serap air 2,37%, kadar albumin 8,08%, dan kadar lemak 4,91%. Setelah didapatkan perlakuan terbaik dilanjutkan uji kecerahan, profil asam amino, profil asam lemak dan kondisi ekologis habitat bahan baku ikan. Perlakuan penambahan CMC 3% mendapat nilai lebih rendah dibanding perlakuan kontrol penambahan CMC 0%. Nilai L* pada penambahan CMC 3% yakni 21,89%. Profil asam amino tertinggi yang didapat pada serbuk albumin ikan gabus dengan perlakuan penambahan CMC 3% yaitu asam amino glutamat (4629,43mg/kg) dan asam amino aspartat (4705,52mg/kg), sedangkan asam amino crude albumin sebagai pembanding didapatkan paling tinggi asam amino glisin (2420,53mg/kg) dan asam amino glutamat (1878,86mg/kg). Profil asam lemak tertinggi yang didapat pada serbuk albumin ikan gabus dengan perlakuan penambahan CMC 3% yaitu asam lemak linoleat (0,1156 %) dan asam lemak laurat. (0,1378%) Sedangkan pada crude albumin sebagai pembanding medapatkan tertinggi asam lemak dokosadienoat (0,0513%) dan asam oleat (0,469 %). Kondisi ekologis habitat bahan baku ikan tambak Leran, Manyar, Gresik, Jawa Timur meliputi suhu, pH, BOD, COD, kelimpahan fitoplankton dan zooplankton pada air tambak Leran, Manyar, Gresik, Jawa Timur. Didapatkan suhu 28oC, pH 9, BOD 99,94 mg/L, COD 99,94 mg/L, fitoplankton yang didapatkan yaitu Trachelomonas sp., Aulocaseira sp. dan Phaeocystis sp., sedangkan untuk jenis zooplankton yaitu Calanus sp. dan Dioptamus sp. Dari penelitian ini didapatkan kesimpulan bahwa serbuk albumin dengan penambahan bahan penyalut CMC memberikan pengaruh terhadap kualitas serbuk albumin ikan gabus yang meliputi parameter kadar albumin, air, abu, protein, lemak, daya serap uap air, rendemen. Serbuk albumin ikan gabus yang terbaik didapatkan pada penambahan CMC 3% yaitu dengan nilai kadar albumin 8,08%, kadar air 5,47%, kadar abu 3,3%, kadar protein 32,55%, kadar lemak 4,91%, daya serap uap air 2,37% dan rendemen 5,75%. Pada parameter kecerahan didapatkan nilai L* 25,35. Profil asam amino tertinggi yaitu asam amino glutamat dan asam amino aspartat. Profil asam lemak tertinggi yaitu asam lemak linoleat dan asam lemak laurat.