Analisis Zat Gizi Bakso Analog Jamur Shiitake (Lentinula edodes) dan Tepung Kedelai (Glycine max) sebagai Makanan Fungsional Penyandang Obesitas
Main Authors: | Aisyiyah, Ekkel Lintang, Dr. Irma Sarita Rahmawati,, STP, M.P. M.Sc., Adelya Desi Kurniawati,, STP., MP., M.Sc. |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2022
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/193759/1/Ekkel%20Lintang%20Aisyiyah.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/193759/ |
Daftar Isi:
- Bakso analog adalah bentuk modifikasi dari makanan fungsional tinggi serat, yang baik untuk orang gemuk. Bahan dasar bakso analog adalah jamur shiitake dan tepung kedelai, jamur shiitake memiliki kandungan lemak rendah 3,58%, tinggi serat yaitu 37,4%, dan mengandung senyawa bioaktif yaitu -glukan dan eritadenin untuk mengatasi masalah obesitas. Tepung kedelai mengandung antioksidan yaitu isoflavon dan protein tinggi yaitu 39,69% sehingga memenuhi kriteria bakso berdasarkan SNI 01-3818:2014. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kadar karbohidrat, protein, lemak, air, abu, dan energi total pada bakso analog. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan tiga ulangan dan empat perlakuan dengan perbandingan jamur shiitake dan tepung kedelai secara berurutan yaitu P0 (100:0), P1 (90:10), P2 (80:20), dan P3 ( 70:30). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang nyata (p>0,05) kadar karbohidrat, protein, lemak, air, abu, dan energi total bakso analog jamur shiitake dan tepung kedelai. Perlakuan terbaik adalah P2 dengan kandungan karbohidrat 49,98%, protein 12,80%, lemak 2,81%, air 29,97%, abu 4,43%, dan energi total 276,43. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bakso analog dengan jamur shiitake dan tepung kedelai dapat direkomendasikan untuk penderita obesitas, karena memiliki kandungan protein yang tinggi berdasarkan persentase pemenuhan kebutuhan protein dalam sehari mencapai 20,61%