Penentuan Sifat Termal Cabai Puyang (Piper retrofractum Vahl.) Kering Pada Tiga Tahap Kematangan
Main Authors: | Sugesti, Addieny, La Choviya Hawa, S.T.P., M.P., Ph.D., Yusuf Wibisono, S.T.P., M.Sc., Ph.D |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/191533/1/0520100036-Addieny%20Sugesti.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/191533/ |
ctrlnum |
191533 |
---|---|
fullrecord |
<?xml version="1.0"?>
<dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><relation>http://repository.ub.ac.id/id/eprint/191533/</relation><title>Penentuan Sifat Termal
Cabai Puyang (Piper retrofractum Vahl.) Kering Pada Tiga
Tahap Kematangan</title><creator>Sugesti, Addieny</creator><creator>La Choviya Hawa, S.T.P., M.P., Ph.D.</creator><creator>Yusuf Wibisono, S.T.P., M.Sc., Ph.D</creator><subject>630 Agriculture and related technologies</subject><description>Cabai puyang (Piper retrofractum Vahl.) merupakan
tanaman herbal asli Indonesia yang bermanfaat sebagai
androgenik, antioksidan, dan antikanker. Cabai puyang kering
biasa dimanfaatkan dalam pembuatan berbagai jenis jamu,
bumbu, dan bahan baku kosmetik. Pemanfaatan tersebut
memerlukan proses pemanasan sehingga diperlukan informasi
dasar terkait dengan sifat termal dari cabai puyang meliputi
konduktivitas termal (k), difusivitas termal (α), dan panas spesifik
(Cp) sebagai data untuk pemodelan, simulasi, dan optimasi
operasi. Sifat termal dari sebagian besar buah dipengaruhi oleh
komposisi fitokimia yang berbeda pada setiap tahap
kematangannya. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan dan
menganalisis sifat termal dan kandungan fitokimia cabai puyang
kering pada tiga tahap kematangan berwarna hijau, oranye, dan
merah.
Pengukuran difusivitas termal dalam penelitian ini
menggunakan prinsip aliran panas konduksi unsteady-state satu
dimensi melalui teknik pemanasan menggunakan alat uji
difusivitas termal vertikal. Nilai difusivitas termal ditentukan
secara langsung dengan metode implicit finite difference
menggunakan model matematika Crank-Nicolson berdasarkan
data persebaran suhu (T) terhadap waktu (t) dan jarak dari pusat
bahan (r). Nilai panas spesifik ditentukan menggunakan
persamaan Siebel. Nilai konduktivitas termal ditentukan secara
tidak langsung dengan metode kalkulasi berdasarkan nilai
difusivitas termal, panas spesifik, dan densitas bahan yang diuji.
Analisis kandungan fitokimia sampel dilakukan dengan menguji
kadar gula pereduksi menggunakan metode Somogyi-Nelson,
ix
kadar antioksidan menggunakan metode 1.1-Diphenyl-2-
Pikrilhidrazil (DPPH), dan kadar piperin dengan metode SNI
005:2013 menggunakan Spektrofotometer UV-Vis.
Nilai panas spesifik pasta cabai puyang hijau, oranye, dan
merah adalah 2.992 ± 0.00, 3.100 ± 0.01, dan 3.133 ± 0.01
kJ/kg°C, nilai difusivitas termal adalah 7.71 x 10-8 ± 5.06 x 10-9,
9.16 x 10-8 ± 1.13 x 10-9, dan 1.01 x 10-7 ± 7.11 x 10-9 m2/s, dan
nilai konduktivitas termal adalah 0.241 ± 0.016, 0.298 ± 0.005,
dan 0.344 ± 0.025 W/m°C. Kadar gula pereduksi pada cabai
puyang kering hijau, oranye, dan merah adalah 2.32 ± 0.16, 4.07
± 0.13, dan 6.44 ± 0.13 %, kadar piperin adalah 2.42 ± 0.01, 1.97
± 0.06, dan 1.54 ± 0.05 %, dan kadar antioksidan adalah 87.15,
75.26, dan 63.38 mg/mL.
Cabai puyang kering yang semakin matang memiliki nilai α,
Cp, dan k yang semakin tinggi karena mengandung kadar air dan
gula pereduksi yang semakin tinggi. Cabai puyang kering yang
semakin matang memiliki kadar gula pereduksi yang semakin
tinggi dan kadar piperin serta antioksidan yang semakin rendah.
Disarankan kepada peneliti atau industri yang ingin
memanfaatkan efek androgenik dari cabai puyang kering
sebaiknya menggunakan cabai puyang kering merah karena
mengandung kadar gula pereduksi tertinggi, sedangkan jika ingin
memanfaatkan efek antikanker dari cabai puyang kering
sebaiknya menggunakan cabai puyang kering hijau karena
mengandung kadar antioksidan dan piperin tertinggi. Kemudian
juga disarankan agar waktu pemanasan yang digunakan pada
proses pengolahan cabai puyang kering yang semakin matang
untuk dilakukan dengan waktu yang lebih singkat karena memiliki
nilai konduktivitas termal yang semakin tinggi.</description><date>2020-06-26</date><type>Thesis:Thesis</type><type>PeerReview:NonPeerReviewed</type><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://repository.ub.ac.id/id/eprint/191533/1/0520100036-Addieny%20Sugesti.pdf</identifier><identifier> Sugesti, Addieny and La Choviya Hawa, S.T.P., M.P., Ph.D. and Yusuf Wibisono, S.T.P., M.Sc., Ph.D (2020) Penentuan Sifat Termal Cabai Puyang (Piper retrofractum Vahl.) Kering Pada Tiga Tahap Kematangan. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya. </identifier><relation>0520100036</relation><identifier>0520100036</identifier><recordID>191533</recordID></dc>
|
language |
eng |
format |
Thesis:Thesis Thesis PeerReview:NonPeerReviewed PeerReview Book:Book Book |
author |
Sugesti, Addieny La Choviya Hawa, S.T.P., M.P., Ph.D. Yusuf Wibisono, S.T.P., M.Sc., Ph.D |
title |
Penentuan Sifat Termal
Cabai Puyang (Piper retrofractum Vahl.) Kering Pada Tiga
Tahap Kematangan |
publishDate |
2020 |
isbn |
9780520100039 |
topic |
630 Agriculture and related technologies |
url |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/191533/1/0520100036-Addieny%20Sugesti.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/191533/ |
contents |
Cabai puyang (Piper retrofractum Vahl.) merupakan
tanaman herbal asli Indonesia yang bermanfaat sebagai
androgenik, antioksidan, dan antikanker. Cabai puyang kering
biasa dimanfaatkan dalam pembuatan berbagai jenis jamu,
bumbu, dan bahan baku kosmetik. Pemanfaatan tersebut
memerlukan proses pemanasan sehingga diperlukan informasi
dasar terkait dengan sifat termal dari cabai puyang meliputi
konduktivitas termal (k), difusivitas termal (α), dan panas spesifik
(Cp) sebagai data untuk pemodelan, simulasi, dan optimasi
operasi. Sifat termal dari sebagian besar buah dipengaruhi oleh
komposisi fitokimia yang berbeda pada setiap tahap
kematangannya. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan dan
menganalisis sifat termal dan kandungan fitokimia cabai puyang
kering pada tiga tahap kematangan berwarna hijau, oranye, dan
merah.
Pengukuran difusivitas termal dalam penelitian ini
menggunakan prinsip aliran panas konduksi unsteady-state satu
dimensi melalui teknik pemanasan menggunakan alat uji
difusivitas termal vertikal. Nilai difusivitas termal ditentukan
secara langsung dengan metode implicit finite difference
menggunakan model matematika Crank-Nicolson berdasarkan
data persebaran suhu (T) terhadap waktu (t) dan jarak dari pusat
bahan (r). Nilai panas spesifik ditentukan menggunakan
persamaan Siebel. Nilai konduktivitas termal ditentukan secara
tidak langsung dengan metode kalkulasi berdasarkan nilai
difusivitas termal, panas spesifik, dan densitas bahan yang diuji.
Analisis kandungan fitokimia sampel dilakukan dengan menguji
kadar gula pereduksi menggunakan metode Somogyi-Nelson,
ix
kadar antioksidan menggunakan metode 1.1-Diphenyl-2-
Pikrilhidrazil (DPPH), dan kadar piperin dengan metode SNI
005:2013 menggunakan Spektrofotometer UV-Vis.
Nilai panas spesifik pasta cabai puyang hijau, oranye, dan
merah adalah 2.992 ± 0.00, 3.100 ± 0.01, dan 3.133 ± 0.01
kJ/kg°C, nilai difusivitas termal adalah 7.71 x 10-8 ± 5.06 x 10-9,
9.16 x 10-8 ± 1.13 x 10-9, dan 1.01 x 10-7 ± 7.11 x 10-9 m2/s, dan
nilai konduktivitas termal adalah 0.241 ± 0.016, 0.298 ± 0.005,
dan 0.344 ± 0.025 W/m°C. Kadar gula pereduksi pada cabai
puyang kering hijau, oranye, dan merah adalah 2.32 ± 0.16, 4.07
± 0.13, dan 6.44 ± 0.13 %, kadar piperin adalah 2.42 ± 0.01, 1.97
± 0.06, dan 1.54 ± 0.05 %, dan kadar antioksidan adalah 87.15,
75.26, dan 63.38 mg/mL.
Cabai puyang kering yang semakin matang memiliki nilai α,
Cp, dan k yang semakin tinggi karena mengandung kadar air dan
gula pereduksi yang semakin tinggi. Cabai puyang kering yang
semakin matang memiliki kadar gula pereduksi yang semakin
tinggi dan kadar piperin serta antioksidan yang semakin rendah.
Disarankan kepada peneliti atau industri yang ingin
memanfaatkan efek androgenik dari cabai puyang kering
sebaiknya menggunakan cabai puyang kering merah karena
mengandung kadar gula pereduksi tertinggi, sedangkan jika ingin
memanfaatkan efek antikanker dari cabai puyang kering
sebaiknya menggunakan cabai puyang kering hijau karena
mengandung kadar antioksidan dan piperin tertinggi. Kemudian
juga disarankan agar waktu pemanasan yang digunakan pada
proses pengolahan cabai puyang kering yang semakin matang
untuk dilakukan dengan waktu yang lebih singkat karena memiliki
nilai konduktivitas termal yang semakin tinggi. |
id |
IOS4666.191533 |
institution |
Universitas Brawijaya |
affiliation |
mill.onesearch.id fkp2tn.onesearch.id |
institution_id |
30 |
institution_type |
library:university library |
library |
Perpustakaan Universitas Brawijaya |
library_id |
480 |
collection |
Repository Universitas Brawijaya |
repository_id |
4666 |
subject_area |
Indonesian Language Collection/Kumpulan Karya Umum dalam Bahasa Indonesia* |
city |
MALANG |
province |
JAWA TIMUR |
shared_to_ipusnas_str |
1 |
repoId |
IOS4666 |
first_indexed |
2022-12-06T07:24:32Z |
last_indexed |
2022-12-06T07:24:32Z |
recordtype |
dc |
_version_ |
1751456371358826496 |
score |
17.538404 |