Optimasi Maltodekstrin dan Suhu Pengeringan Terhadap Aktivitas Antioksidan dan Karakteristik Serbuk Minuman Herbal Berbasis Jahe Merah, Temulawak, Serai Dan Sambiloto
Main Authors: | Sari, Intan Puspita, Ika Atsari Dewi,, STP, MP, Dr. Panji Deoranto,, STP, MP |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2022
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/190322/1/INTAN%20PUSPITA%20SARI.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/190322/ |
Daftar Isi:
- Tanaman herbal merupakan tanaman yang sering digunakan sebagai obat, karena dapat membantu meningkatkan sistem imun tubuh. Salah satu kandungan herbal yang dapat mencegah penyakit akibat radikal bebas yaitu antioksidan. Pada penelitian ini menggunakan kombinasi empat herbal yaitu jahe merah, temulawak, serai dan sambiloto yang diolah menjadi minuman serbuk. Jahe merah, temulawak dan serai merupakan herbal yang sering digunakan sebagai minuman herbal tradisional, sedangkan sambiloto merupakan herbal yang memiliki potensi untuk dimanfaatkan sebagai tanaman obat. Pembuatan minuman serbuk ini dilakukan dengan metode foam mat drying. Metode ini membutuhkan bahan pengisi, yang biasanya menggunakan maltodekstrin. Maltodekstrin juga berfungsi sebagai penstabil buih saat proses pengeringan. Stabilitas buih sangat penting, karena jika buih yang terbentuk rusak, maka hasil pengeringan tidak sempurna. Pada proses pengeringan, suhu juga berperan penting untuk menjaga karakteristik dan kandungan kimia terutama polifenol, jika suhu yang digunakan terlalu tinggi maka akan merusak senyawa polifenol, namun jika suhu terlalu rendah maka akan membuat karakteristik minuman herbal tidak sesuai dengan mutu SNI . Berdasarkan latar belakang tersebut perlu dilakukan optimasi terkait kadar maltodekstrin dan suhu pengeringan yang bertujuan mendapatkan aktivitas antioksidan terbaik menggunakan IC50 dan karakteristik minuman herbal sesuai dengan syarat mutu serbuk minuman herbal berdasarkan SNI. Metode optimasi yang digunakan yaitu Response Surface Methodology (RSM) dengan desain rancangan percobaan Central Composite Design (CCD). Penelitian ini menggunakan 2 faktor perlakuan dengan 3 respon penelitian. Faktor perlakuan yang digunakan ialah konsentrasi maltodekstrin dengan level yang dipilih 15%, 20%, 25% dan suhu pengeringan dengan level 50°C, 60°C, 70°C. Respon yang diteliti yaitu kelarutan, kadar air, kadar abu dan aktivitas antioksidan dengan menggunakan IC50.. Hasil optimasi pada pembuatan serbuk minuman herbal ini diperoleh titik optimal dengan kadar maltodekstrin (X1) sebesar 24,33 % b/v dan suhu pengeringan (X2) 50°C. Model optimum faktor terhadap respon yaitu kuadratik dengan model persamaan optimum kelarutan (Y1)= 68,28038 + 0,46402A + 0,18907B - 0,010267AB + 0,025086A2 - 2,96026E-004B2, kadar air (Y2)= 13,48749 1,11556A + 0,11688B + 1,80000E-003AB + 0,028410A2 1,44750E- 003B2, kadar abu (Y3)= -14,59455 + 0,38601A + 0,43426B 2,55000E-003AB 7,41500E-003A2 3,00375E-003B2, IC50 (Y4)= 120,60556 + 10,79349A 7,00030B 4,80375E-003AB 0,26089A2 + 0,060981B2. Titik optimal yang diperoleh pada proses pembuatan serbuk minuman herbal ini menghasilkan kelarutan 90,03%, kadar air 6,78%, kadar abu 1,36% dan aktivitas antioksidan dengan nilai IC50 24,09 mg/ml.