Pendinginan Vakum Pada Madu Dengan Pompa Vakum Sistem Jet Air Dalam Upaya Menekan Kerusakan Mutu Madu
Main Authors: | Wibowo, Sasongko Aji, Dr.Ir. Anang Lastriyanto,, MP, La Choviya Hawa,, STP, MP, Ph.D |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/186908/1/SASONGKO%20AJI%20WIBOWO.pdf http://repository.ub.ac.id/186908/ |
Daftar Isi:
- Proses penanganan pasca panen madu sangat kompleks dan berbeda dengan proses penangan pascapanen buah-buahan. Dimana tahapan proses dalam penanganan pascapanen madu adalah pemanenan, pemisahan madu dari sarang, penyaringan, pemanasan (pasteurisasi dan evaporasi), pendinginan dan pengemasan. Pendinginan madu setelah proses pemanasan perlu dilakukan, apabila madu langsung dikemas dalam kondisi masih panas maka akan merusak kemasan dan menyebabkan kandungan madu tercemar oleh kerusakan bahan kemasan akibat suhu madu yang masih panas. Pendingin vakum adalah teknik pendinginan dengan prinsip evaporasi yaitu menurunkan titik didih air berdasarkan tekanan vakum didalam ruang pendingin. Penelitian ini akan membahas tentang pengaruh penggunaan pendingin vakum pada proses pendinginan madu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis secara mekanis proses pendinginan cepat dan mengetahui hasil kualitas madu yang diproses menggunakan pendingin vakum sistim jet air. Parameter analisa mekanis pendinginan yang dikaji meliputi lama waktu proses, laju penurunan suhu, dan tekanan maksimum terendah. Sedangkan parameter kualitas madu yang diamati diantaranya kadar air, viskositas, keasaman (pH), kerapatan massa jenis, derajat brix, enzim diatase dan gula pereduksi. Suhu pasteurisasi yang digunakan adalah 63oC, suhu tersebut digunakan sebagai titik awal suhu pendinginan. Suhu tersebut didinginkan hingga tekanan vakum menunjukan titik maksimum terendah. Pada proses pendinginan vakum dilakukan sebanyak 3 kali dengan variasi input yaitu 12,5% V/V, 25% V/V, dan 50% V/V tabung pendingin yang digunakan. Dalam hal ini volume tabung yang digunakan adalah 1000 ml, sehingga banyak nya sampel yang digunakan adalah 125ml, 250ml, dan 500ml. Sedangkan untuk pendinginan konvensional (kontrol) perlakuan dan jumlah sampel yang digunakan sama dengan pendinginan vakum. Sampel yang digunakan adalah madu hutan multi flora yang diperolah dari hutan Riau, Indonesia.