Pengendalian Persediaan Bahan Baku Kedelai Dengan Metode Mrp (Studi Kasus Produk Tahu Di Cv Tiga Saudara Malang)

Main Author: Prayogo, Ilham Aditya
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/181218/1/Ilham%20Aditya%20Prayogo%20%282%29.pdf
http://repository.ub.ac.id/181218/
Daftar Isi:
  • Sistem produksi dan operasi merupakan bagian dari sistem informasi yang mengkonversikan masukan input menjadi output yang berupa barang atau jasa. Bahan baku adalah salah satu input dalam sistem produksi. Apabila bahan baku tersebut terjadi kekurangan pada saat proses produksi maka kegiatan produksi yang dilakukan perusahaan akan terhambat. Ketersediaan bahan baku merupakan aspek penting dalam sistem produksi karena jika suplai bahan baku terhambat maka kuantitas output yang dihasilkan tidak dapat memenuhi permintaan pasar. CV Tiga Saudara adalah perusahaan yang memproduksi produk berbasis kedelai. Seiring fluktuasi permintaan konsumen terhadap produk tahu menyebabkan CV Tiga Saudara harus mampu mengantisipasi risiko tidak tersedianya bahan baku saat dibutuhkan oleh perusahaan. Kebutuhan kedelai dapat diantisipasi dan diperhitungkan dengan membuat sebuah perencanaan dan pengendallian persediaan bahan baku. Material Requirement Planning (MRP) digunakan dalam penelitian untuk merencanakan kebutuhan bahan baku produk tahu di CV Tiga Saudara selama satu tahun kedepan agar bahan baku diterima dalam waktu dan jumlah dan waktu yang tepat. Kebutuhan bahan baku dan data biaya terkait persediaan diolah dengan metode Material Requirement Planning (MRP) berdasarkan teknik lot size yaitu Lot for Lot (LFL) dan Economic Order Quantity (EOQ). Kedua teknik lot size tersebut kemudian dibandingkan dengan metode perusahaan dan dipilih berdasarkan biaya total persediaan yang paling kecil.viii Hasil penelitian menunjukan bahwa peramalan permintaan produk tahu di CV Tiga Saudara menggunakan metode Winter’s Additive dengan nilai MAPE, MSE, dan MAD sebesar 2.550,225, 3,825, dan 1.874,881. Jadwal induk produksi dibuat sebagai input untuk pembuatan MRP berdasarkan data peramalan permintaan. Total biaya persediaan menggunakan metode LFL sebesar Rp 1.141.308.750 dan total biaya persediaan menggunakan metode EOQ yaitu sebesar Rp 1.196.651.463,05. Perusahaan dapat mempertimbangkan untuk menggunakan perencanaan kebutuhan bahan baku dengan metode LFL dalam meminimalkan biaya total persediaan.