Tingkat Penggunaan Campuran Tepung Bonggol Pisang Dan Indigofera Sp. Sebagai Pengganti Bekatul Terhadap Kualitas Karkas Dan Warna Kaki Ayam Pedaging
Main Author: | Cahyaningtyas, A’yunin |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/176322/ |
Daftar Isi:
- Hasil akhir dari ayam pedaging adalah daging maupun karkasnya yang memiliki protein yang tinggi sehingga dapat memenuhi kebutuhan protein asal hewani yang baik. Tinggi rendahnya konsumsi pakan akan berpengaruh pada banyak sedikitnya zat makanan yang masuk ke dalam tubuh ayam, sehingga akan mempengaruhi bobot karkas dan daging dada. Lemak abdominal termasuk kedalam hasil ikutan yang tidak hanya menurunkan kalitas karkas dan efisiensi pakan. Warna kuning pada kaki, paruh dan kulit ayam pedaging merupakan hasil dari pigmentasi. Pigmen tersebut adalah pigmen xantofil yang berasal dari pakan. Agar berat karkas ayam pedaging tinggi diperlukan pakan yang berkualitas dan kandungan nutrisi yang tinggi. Bahan pakan di Indonesia umumnya memiliki kualitas yang rendah terutama bahan sumber protein dan harganya fluktuatif. Seperti halnya bekatul yang umumnyax digunakan untuk pakan ternak. Bekatul mempunyai berbagai kelemahan, antara lain kandungan serat tinggi, kandungan asam lemak tak jenuh tinggi sehingga menyebabkan pakan cepat tengik, proporsi kalsium dan fosfor berbeda dari yang disarankan sebagai pakan, serta kandungan gizi bervariasi antara jenis bekatul dan tingkat kestabilan yang rendah. Oleh karena itu, perlu adanya pakan alternatif dengan memanfaatkan limbah perkebunan dan tanaman pakan ternak berupa bonggol pisang dan Indigofera sp. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat penggunaan campuran tepung bongol pisang dan Indigofera sp. sebagai pengganti bekatul terhadap kualitas karkas dan warna kaki ayam pedaging. Hasil penelitian ini diharapkan mampu menjadi pakan alternatif yang dapat mengurangi biaya produksi pakan. Materi penelitian menggunakan 100 ekor DOC strain Cobb yang merupakan produksi PT. Wonokoyo Jaya Corporindo yang tidak dibedakan jenis kelaminnya (unsexed). Penelitian dilakukan di peternakan ayam milik Bapak Samsul Dusun Bunder, Desa Ampeldento, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, Jawa Timur yang telah berlangsung selama 35 hari yaitu pada 20 Maret – 23 April 2019. Kandang yang digunakan adalah open house dengan alas litter yang diberi sekat membentuk 20 petak dengan alas yang diberi sekam agar dapat menyerap kotoran ayam saat pemeliharaan. Ukuran tiap petak panjang × lebar × tinggi, yakni 100 × 100 × 70 cm. Setiap petak diisi 5 ekor ayam pedaging. Setiap petak dilengkapi dengan tempat pakan dan tempat minum. Peralatan lain yang digunakan selama penelitian, yaitu : lampu 10 watt, alat pensekat, gasolek, alat pembersih kandang, thermometer, hygrometer, timbangan digital, dan peralatan pendukungxi lainnya. Selain kandang, materi penelitian yang digunakan yakni tepung bonggol pisang, tepung Indigofera sp., dan pakan penelitian. Periode Starter 0-2 minggu diberi pakan perlakuan starter dan periode finisher 3-5 minggu diberi pakan perlakuan finisher. Metode penelitian ini yakni metode percobaan rancang dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan yang digunakan yakni, P0 = Jagung 50%, konsentrat 40%, bekatul 10% ; P1 = Jagung 50%, konsentrat 40%, bekatul 7,5%, tepung bidig (bonggol dan Indigofera sp) 2,5% ; P2 = Jagung 50%, konsentrat 40%, bekatul 5%, tepung bidig 5% ; P3 = Jagung 50%, konsentrat 40%, bekatul 2,5%, tepung bidig 7,5% ; P4 = Jagung 50%, konsentrat 40%, tepung bidig 10%. Data yang diperoleh didalam penelitian ini ditabulasikan dan diolah dengan analisis Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan dengan menggunakan Microsoft Excel dan dilanjutkan dengan menggunakan analisis statistik menggunakan analisis ragam (ANOVA). Apabila ada perbedaan pengaruh maka dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan’s (UJBD). Hasil penelitian menunjukkan penggunaan campuran tepung bonggol pisang dan Indigofera sp. sebagai pengganti bekatul memberikan pengaruh nyata (P<0,05) terhadap berat karkas, persentase karkas dan persentase lemak abdominal, tetapi tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap persentase deposisi daging dada, dan warna kaki ayam pedaging dengan nilai terbaik pada level 10%. Hasil rata-rata berat karkas (g/ekor) yang tertinggi hingga terendah adalah P4 (1123±42,84), P3 (1074±14,02), P2 (1072±19,61), P1 (984±82), P0 (983,5±102,58). Hasil rata-rata persentase karkas (%) adalah P4 (70,53±1,44), P3 (70,51±0,11), P2xii (69,43±1,62), P1 (69,05±1,55), P0 (67,50±1,00). Hasil ratarata persentase pedosisi daging dada (%) adalah P4 (17,20±0,56), P3 (16,69±1,72), P2 (16,47±2,27), P1 (15,30±1,03), P0 (15,23±1,25). Hasil rata-rata lemak abdomonal (%) yang terendah hingga tertingi adalah P4 (0,67±0,11), P3 (0,90±0,22), P2 90,93±0,27), P1 (1,15±0,14), P0 (1,18±0,67). Hasil rata-rata warna kaki ayam pedaging adalah P0 (5,75±0,95), P2 (5,75±0,5), P3 (5,75±0,5), P4 (5,5±0,57), P1 (5,25±0,5). Kesimpulan dari penelitian ini adalah tingkat penggunaan campuran tepung bonggol pisang dan Indigofera sp. sebagai pengganti bekatul dengan penggunaan tepung bidig sebesar 10% dapat meningkatkan berat karkas, persentase berat karkas, menurunkan persentase lemak abdominal, serta memberikan hasil yang sama pada persentase deposisi daging dada dan warna kaki ayam pedaging. Saran untuk menggunakan campuran tepung bonggol pisang dan Indigofera sp. sebagai pengganti bekatul sebesar 10% dalam pakan karena mampu meningkatkan berat karkas, persentase berat karkas dan menurunkan persentase lemak abdominal