“Optimasi Formulasi Minuman Fungsional Campuran Daun Kelor, Daun Pandan, dan Jahe Merah sebagai Antihiperurisemia dan Antiinflamasi

Main Author: Rachmawati, Muchnuria
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/175895/
Daftar Isi:
  • Hiperurisemia merupakan keadaan patologis dimana kadar asam urat di dalam darah melebihi batas normal. Produksi asam urat yang berlebihan dapat menyebabkan terbentuknya kristal urat dan reaksi inflamasi atau biasa disebut penyakit radang sendi (gout). Pengobatan kimia seperti allopurinol dan NSAID memiliki efek samping toksisitas terutama bagi ginjal dan pencernaan. Minuman fungsional terbuat dari kombinasi bahan alam sekarang ini sedang diminati oleh masyarakat. Daun kelor, daun pandan dan jahe merah mengandung komponen fitokimia khususnya fenol dan flavonoid diketahui bermanfaat diantaranya sebagai antioksidan, antiinflamasi, penghambat aktifitas enzim xanthin oksidase, mengatasi reumatik dan antidiabetes. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan suatu formulasi optimal minuman fungsional baik campuran daun kelor, daun pandan wangi dan jahe merah serta mengevaluasi aktifitas antihiperurisemia dan antiinflamasi minuman fungsional tersebut melalui mekanisme secara in vivo. Penelitian ini terdiri dari 2 tahap. Tahap pertama merupakan pembuatan minuman fungsional, yang meliputi optimasi formulasi minuman fungsional menggunakan metode Response Surface Method (RSM) dengan desain Central composite design (CCD) dan analisa produk. Hasil formulasi optimal digunakan untuk pembuatan minuman fungsional tradisional dan serbuk. Tahap kedua merupakan pengujian efek produk minuman fungsional campuran daun kelor, daun pandan dan jahe merah sebagai antihiperurisemia dan antiinflamasi secara in vivo. Pengujian efek antihiperurisemia menggunakan hewan coba tikus yang diinduksi potassium oksonat secara intraperitoneal dan diambil serum darah untuk pengukuran kadar asam urat setelah 3 hari perlakuan. Pengujian efek antiinflamasi menggunakan hewan coba mencit yang diinduksi kristal monosodium urat (MSU) secara intradermal. Hewan coba mencit diukur perubahan edema dan setelah 2 hari perlakuan, diambil limpa untuk pengujian flowcytometri ekspresi sitokin inflamasi CD11b+TNFα+, CD11b+IL6+, CD11b+IL10+ serta diambil darah untuk pengujian ekspresi sitokin CD11b+TNFα+. Hasil penelitian menunjukkan berdasarkan analisa menggunakan RSM, hasil optimasi formula minuman fungsional menghasilkan proporsi daun kelor 71.65%, daun pandan 19.25%, dan jahe merah 9.10%. Produk minuman fungsional baik tradisional maupun serbuk menunjukkan efek antihiperurisemia karena memiliki aktifitas penghambatan enzim xanthin oksidase secara in vitro dan memberikan efek penurunan yang signifikan terhadap kadar asam urat. Produk minuman fungsional berpotensi digunakan sebagai agen alternatif antiinflamasi pada gout karena signifikan menghambat edema, signifikan menghambat ekspresi sitokin proinflamasi yaitu CD11b+TNFα+ dan CD11b+IL6+ serta meningkatkan ekspresi sitokin antiinflamasi CD11b+IL10+, dimana efek antiinflamasi ini tidak berbeda signifikan dengan kontrol obat indometachin. Kata kunci : minuman fungsional, optimasi, hiperurisemia, gout, inflamasi