Analisis Pengendalian Kualitas Keripik Apel Pada Proses Produksi Menggunakan Metode Six Sigma (Studi Kasus Di Ukm Arjuna 999 Kota Batu, Jawa Timur)
Main Author: | Mahmud, ZaenalAlim |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/150794/1/Laporan_A4.pdf http://repository.ub.ac.id/150794/ |
Daftar Isi:
- Keripik adalah makanan ringan yang tergolong jenis makanan crackers, yaitu yang bersifat kering dan renyah (crispy). Pada UKM Arjuna 999 yang memproduksi keripik apel masih ditemukan cacat pada produksinya, yaitu bentuk keripik apel tidak bulat penuh/remuk, keripik apel berwarna coklat kehitaman/gosong, dan kemasan yang tidak tertutup rapat. Tujuan penilitian ini untuk menganalisis kapabilitas dan mengevaluasi faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya penyimpangan produk keripik apel pada tahapan proses perajangan, penggorengan, dan pengemasan. Metode Six Sigma dapat digunakan untuk mengukur kapabilitas, menghitung nilai sigma dan menganalisis faktor-faktor yang menyebabkan cacat pada proses perajangan, penggorengan, dan pengemasan, serta membuat usulan untuk perbaikan kualitas. Sampel yang diambil pada proses perajangan dan penggorengan sebanyak 150 sampel dengan 10 kali pengambilan dan pada proses pengemasan sebanyak 35 sampel dengan 10 kali pengambilan. UKM Arjuna 999 memiliki indeks kapabilitas sigma untuk proses yang telah distabilkan sebesar 2,20 untuk proses perajangan dengan nilai Final Yield untuk proses yang telah distabilkan sebesar 76,067 %, nilai sigma 2,52 untuk proses penggorengan dengan nilai Final Yield untuk proses yang telah distabilkan sebesar 84,74 %, dan nilai sigma 2,65 untuk proses pengemasan dengan nilai Final Yield untuk proses yang telah distabilkan sebesar 87,428 %. Semua nilai Final Yield berada di atas rata-rata industri Indonesia dengan nilai ≥ 69,15%. Faktor-faktor yang menjadi penyebab cacat pada penggorengan keripik apel yaitu manusia, metode dan lingkungan. Saran yang dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian adalah perlu dilakukan perbaikan pada fasilitas kerja serta rekomendasi pemasangan CCTV untuk memantau kinerja karyawan.