Pengaruh Suhu Pemasakan Vakum dan Penambahan Natrium Metabisulfit (Na2S2O5) terhadap Sifat Fisikokimia Gula Cair Tebu Hijau

Main Author: Nadifa, RohisuRizki
Format: Thesis NonPeerReviewed Lainnya
Bahasa: eng
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/150348/1/ROHISU_RIZKI_NADIFA_115100601111012.PDF
http://repository.ub.ac.id/150348/
Daftar Isi:
  • Tanaman tebu (Saccharum officinarum) dimanfaatkan sebagai bahan baku utama dalam industri gula. Adanya berbagai varietas tebu di Indonesia, tebu yang sering digunakan dalam pembuatan gula biasanya tebu BL (Bululawang) dan PS-864. Sedangkan untuk tebu varietas PS-862 (tebu hijau) masih dimanfaatkan sebagai minuman segar. Sehingga perlu adanya inovasi dari nira tebu hijau untuk dapat diolah menjadi bentuk lain seperti gula cair tebu. Pengolahan dalam pembuatan gula cair tebu ini juga perlu diperhatikan karena akan berpengaruh terhadap kualitas produknya. Pengolahan yang dimaksud yakni pengolahan dengan teknologi vakum serta penambahan bahan kimia Natrium Metabisulfit. Penelitian ini menganalisis pengaruh suhu pemasakan vakum gula cair tebu hijau dan penambahan Natrium Metabisulfit (Na2S2O5) terhadap sifat fisikokimia yang meliputi gula reduksi, intensitas warna, viskositas, dan organoleptik selain itu untuk mengetahui perlakuan terbaik dalam pengolahan gula cair tebu hijau. Bahan yang akan digunakan ialah nira tebu hijau dengan suhu pemasakan vakum sebesar 550C, 600C, 650C, dan 700C serta penambahan Natrium Metabisulfit sebesar 200ppm, 400ppm, dan 600ppm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu pemasakan vakum memiliki pengaruh terhadap sifat fisikokimia dari gula cair tebu hijau, diantaranya ialah gula reduksi, intensitas kecerahan, dan uji organoleptik. Sedangkan variasi pemberian Natrium Metabisulfit tidak memberikan pengaruh yang nyata kepada sifat fisikokimia. Sedangkan perlakuan terbaik berdasarkan metode Weighted Average ada pada perlakuan suhu pemasakan vakum 650C dan penambahan Natrium Metabisulfit sebesar 400 ppm.