Daftar Isi:
  • Perkembangan perekonomian di Indonesia sudah mengalami kemajuan yang cukup pesat dalam bidang industri. Berbagai jenis industri banyak bermunculan dengan berbagai skala dari yang skala kecil hingga industri berskala besar. PT. Agrijaya Indotirta merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pangan yang memproduksi berbagai jenis keripik buah yang berlokasi di Jalan Abdurrahman Saleh, Malang dengan lahan seluas 2000 m2. PT. Agrijaya Indotirta memiliki kapasitas produksi hingga 105.000 kg buah nangka per bulan dan menghasilkan keripik nangka matang sebesar 5250 kg per bulan. Sampai saat ini, perusahaan melakukan perencaan bahan baku untuk periode berikutnya dengan menyamakan data penjualan keripik seperti periode sebelumnya. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk merencanakan kebutuhan bahan baku dan bahan pengemas serta menganalisa metode yang tepat dalam perencanaan bahan pengemas di PT. Agrijaya Indotirta sehingga memberikan perbaikan untuk mengurangi biaya yang dikeluarkan perusahaan. Analisis yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan perencaan bahan baku tersebut yaitu menggunakan metode Material Requirement Planning (MRP). MRP merupakan suatu sistem perencanaan dan penjadwalan kebutuhan bahan baku untuk produksi. Perencanaan kebutuhan material dilakukan dengan membandingkan tiga metode lot sizing, yaitu Lot For Lot (LFL), Economic Order Quantity (EOQ) dan Part Period Balancing (PPB). Manfaat dari penelitian ini adalah menghasilkan perencanaan kebutuhan bahan baku dan bahan pengemas yang efektif sehingga dapat diaplikasikan pada perusahaan dan memberikan informasi bagi PT. Agrijaya Indotirta untuk dijadikan bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan manajerial khususnya dalam manajemen persediaan bahan baku. Berdasarkan hasil peramalan, metode winter’s additive memiliki error terkecil dalam peramalan permintaannya, sehingga metode tersebut digunakan dalam penelitian ini. Berdasarkan perhitungan MRP, metode PPB merupakan metode lot sizing yang memberikan biaya persediaan paling minimal di antara metode lot sizing lainnya. Jumlah pemesanan buah nangka terkecil yaitu 41.725 kg dan terbesar 133.970 kg, untuk bahan minyak goreng jumlah pemesanan terkecil sebesar 667 L dan terbesar 1.649 L, sedangkan untuk bahan pengemas alumunium foil jumlah pemesanan terkecil yaitu 14.277 pcs dan terbesar 32.053 pcs.